Sebenarnya ini mau aku up semalem, cuma semalem aku badmood banget:"(
Sekarang juga, rencananya mau double up, tapi males, ya udah satu aja, satu lagi aku simpen dulu di draft
Jangan lupa vote sebelum membaca❤️
"Shareen, kamu tidak bisa bekerja di sini lagi," lontar bosnya itu membuat Shareen tercengang.
"Shareen gak pernah curi uang itu, Bu. Bukan Shareen."
"Selain uangnya ada di ransel kamu, liat ini!" Dia menunjukkan kamera cctv di mana Shareen pulang lebih awal semalam. Padahal, itu hanya semalam. "Kalau Chaewon yang pulang duluan, saya bisa ngerti, tapi kamu dengan gaji yang lebih gede punya tanggung jawab lebih besar. Ini menunjukkan kamu gak hormat sama perintah saya. Satu lagi, kalau kamu butuh uang tinggal bilang sama saya, jangan curi seperti ini. Sampai semua kamera cctv kamu matiin."
"Shareen gak pernah nyuri apa pun, Bu. Shareen juga gak tahu kenapa uang itu ada di tas Shareen." Bila masalah pulang duluan dia akan mengakuinya, tapi masalah mencuri, dia tidak tahu menahu mengenai uang 10 juta yang berada di tasnya.
Dia sedang mencuci piring kemudian melayani para pengunjung, tiba-tiba bosnya itu datang dan mengadu telah kehilangan uang 10 juta, entah diletak di mana, Shareen pun tidak tahu. Pasalnya baru satu jam dia berada di kafe. Saat pengecekan barang, uang itu ditemukan di dalam ranselnya yang entah bagaimana sudah ada di dalam toilet. Shareen sama sekali tidak tahu apa yang terjadi.
"Saya gak bisa terima kamu kerja di sini lagi. Maaf, Shareen, kamu sendiri yang ngelakuin ini."
"Tapi, Bu, ini cuma salah paham. Shareen gak pernah ngelakuin itu."
"Chaewon baru dateng beberapa menit lalu, jadi siapa yang bisa ngelakuin itu? Kamu pikir ada yang ngejebak kamu? Gak ada siapa-siapa di kafe ini selain kamu, jangan bilang kamu mau nyalahin pengunjung?"
"Ma, Yura pulang duluan, ya." Gadis SMP itu menyela dari kursinya selagi memakai ransel.
Ah, iya, Yura, dia sudah ada sebelum Shareen tiba di kafe.
"Yura liat sendiri, kan, kalau Kak Sha dari tadi ngelayani pengunjung di—"
"Yura gak tahu apa-apa, Kak." Gadis kecil itu mengecup pipi mamanya lalu pergi begitu saja.
Shareen menggigit bibir dalamnya, mulai panik.
"Saya gak marah sama kamu, saya cuma kecewa. Sekarang saya gak bisa terima kamu lagi. Mungkin setelah beberapa hari, saya bakal pikirin ini baik-baik." Dia meninggalkan Shareen sebelum Shareen sempat memberi alasan lagi.
"Bukan gue," ucap Chaewon sambil mengangkat dua tangannya saat Shareen menoleh padanya. Shareen tidak berniat menuduhnya. Chaewon memang benci padanya, tapi dia hanya marah-marah tanpa melakukan hal senekad itu.
Tidak memiliki alasan lain untuk menetap, dia membereskan barang-barangnya. Baru keluar dari kafe, seorang cowok yang bersandar di mobilnya di persimpangan jalan menjadi pemandangan pertama yang ia lihat.
Langkah Shareen terhenti sejenak memandangi cowok itu. Apa ini sungguhan? Bahwa dia menjadi kekasih seorang psikopat?
"Jadi cewek gue sekarang juga."
Pernyataan barusan membuat wajah Shareen memerah, kebingungan memenuhi benaknya. Ditambah degub jantung yang tidak biasa memenuhi dadanya.
"Jadi apa?"
"Jadi cewek gue," ucap cowok itu lagi tanpa menyadari sebentar lagi Shareen akan jatuh pingsan karena tubuhnya yang lemas.
"G-gak bisa...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopatic Guy✓
FanfictionPark Sunghoon, cowok berandalan yang tidak pernah membiarkan siapa pun mendekatinya. Cowok berhati es yang paling badass di sekolahnya. Sunghoon tidak sungkan memukul siapa pun yang menentangnya. ✓Merokok ✓Clubbing ✓Tawuran Orang-orang mungkin meng...