Jangan lupa vote sebelum membaca ❤️🔥
Tidak ada yang bisa Shareen lakukan selain berdiam diri di atas sofa. Sesekali memandangi Sunghoon yang terlelap.
Sudah pukul sembilan lewat. Cowok itu berkata tidur sebentar. Sudah satu jam berlalu. Apa sebaiknya Shareen bangunkan?
Dia mendekat, berjongkok agar bisa memperhatikan wajah Sunghoon yang seratus delapan puluh derajat berbeda saat bangun. Dua bola matanya terpejam dengan bibir sedikit manyun. Rasanya bertolak belakang dengan kepribadiannya yang menyeramkan. Membayangkan cowok itu berbalur darah saja menaikkan bulu kuduk Shareen.
"Entah apa yang buat kamu jadi kayak gini," Tanpa sadar Shareen bergumam sendiri. Dia menjulurkan tangan mengusap rambut Sunghoon yang sedikit basah karena keringat.
Tepat setelah itu, mata Sunghoon terbuka.
Deg
Matanya memerah, pertanda baru bangun tidur.
Shareen hendak menurunkan tangannya, lebih dulu mencekal. "Gue juga gak tahu kenapa bisa kayak gini."
Hening sejenak, sampai Shareen kembali menarik tangannya kemudian bangkit.
"Hampir jam sepuluh, aku harus pulang."
Sunghoon bangkit, mengusap wajahnya beberapa kali. "Gue barusan mimpi."
"Mimpi...?"
Dia mengangguk. "Coba tebak?"
Shareen mencoba berpikir tapi tebakannya tidak masuk akal. "Apa?"
"Tebak dulu."
"Kamu jadi baik?"
Dia mendengus lucu. "Bukan."
"Terus?"
"Lo jatuh cinta ke gue."
Sontak Shareen tersedak ludahnya sendiri. "Kok bisa?"
"Bisa aja, kan." Dia menyeringai.
"Jatuhnya nyeremin gak, sih?" Shareen bergidik seram.
"Kenapa?"
"Ya, jelas-jelas serem, kan?"
"Kenapa serem?" Satu alis Sunghoon terangkat.
Shareen tidak ingin mengatakan hal yang akan membuat cowok itu marah lagi. "Karena ini udah malem, aku harus pulang. Kalau kamu mau tidur lagi silakan, aku bisa pulang sendiri."
Cowok itu kembali menaikkan alis, kemudian beranjak dari tempat tidur. Dia pergi ke toilet sebentar lalu kembali lagi. Shareen kira dia akan segera mengantar dirinya, ternyata dia kembali menghempas tubuhnya di kasur.
"Aku mau pulang."
"Lo, kan, udah di rumah sendiri."
"Hah?"
"Ngapain sih pulang, sini aja sama gue." Dua sudut bibirnya terangkat. Hal itu lebih menyeramkan dari melihat hantu, bagi Shareen.
"Aku pulang sendiri kalau gitu."
"Princess gak pulang sendiri."
Bibir Shareen terbuka setengah. "Kenapa tiba-tiba?"
"Apanya?"
"Tiba-tiba bilang aku princess?"
"Ada yang salah sama ucapan gue?"
Shareen baru sadar pembicaraan ini benar-benar aneh. Sunghoon lebih menyeramkan dua kali lipat saat ini.
"Jangan ngomong yang aneh-aneh lagi, deh, aku beneran mau pulang, Papa pasti nungguin."
"Bukannya Papa lo udah gak ada?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopatic Guy✓
FanfictionPark Sunghoon, cowok berandalan yang tidak pernah membiarkan siapa pun mendekatinya. Cowok berhati es yang paling badass di sekolahnya. Sunghoon tidak sungkan memukul siapa pun yang menentangnya. ✓Merokok ✓Clubbing ✓Tawuran Orang-orang mungkin meng...