Baru bisa up sekarang, i'm so sorry:"(
Sekarang lagi persiapan ujian (lagi) yess:") tanggal 5 Agustus aku ada ujian lagi, harus belajar bagus-bagus biar bisa ketemu Sunghoon real :"D
Tapii aku bakal usahain up besok deh ya hehe😁 asaaal, ada asal nih yaa komennya nyampe 300, bisa yuk🔥
Jangan lupa vote sebelum membaca ❤️
Happy reading 🥀
Entah apa yang terjadi kepada Sunghoon. Cowok yang sudah hampir sebulan bersikap layaknya kelinci manis milik Shareen yang menuruti semua permintaan gadis itu kini kembali mengunjungi klub malam aka rumah keduanya sebelum Shareen hadir di dalam hidupnya.
Cowok bertindik itu meneguk habis alkohol di atas meja, bulir-bulir yang menetes dari sela bibirnya mengalir sampai leher. Mengabaikan Heeseung yang terpelongo dengan bibir terbuka lebar, Sunghoon kembali meneguk gelas lainnya. Masalahnya, Sunghoon datang-datang sudah menghabiskan dua botol minuman tanpa basa-basi.
Tidak peduli pada alasan, Heeseung merangkul Sunghoon sembari menepuk pundaknya.
"Finally Hoon, lo inget gue juga. Terharunya."
Lantas Sunghoon menepisnya kasar. "Bukan lo."
Mendapati perilaku kasar yang sudah biasa Sunghoon lakukan, Heeseung terkekeh. "Terus kok di sini? Koleksi lo yang paling manis ngalahin strawberry itu ke mana? Biasa juga kayak perangko nempel mulu gak di sekolah ato di rumah. Gue aja curiga lo berdua bareng ke toilet."
"Ngomong yang bener!" Dia menendang kaki Heeseung sebelum bersandar pada sofa.
"Woi, cewek lo mana?" Heeseung sengaja berteriak di sebelah terlinga Sunghoon, disusul tawa besar kala Sunghoon mendeliknya. "Lo masih inget Shareen si buah strawberry itu kan? Atau lo udah gak cinta lagi sama tuh cewek? Gue resmiin buat Jay aja gimana? Kayaknya tu-"
Bugh!
Heeseung memegang perutnya yang tiba-tiba ditonjok oleh Sunghoon. Dia meringis tapi kemudian tertawa. "Cute," Ujungnya dia tertawa keras-keras.
Sunghoon berdesis sebal, dia memejamkan mata seolah-olah Heeseung tidak penting baginya.
"Responsnya santai aja, dong. Sakit, nih!"
"Makanya jangan bego-bego banget. Gue gak suka lo bawa-bawa cewek gue."
"Emang gue bawa cewek lo ke mana? Hutan? Ada gue jemur? Kena bakar dong Shareen nya kalo ada matahari? Gak kasihan kalo gue sangkutin di tengah panas yang membakar?"
Sunghoon berdecak menyadari Heeseung sedang mabuk berat. Niat hati ingin berbincang dengan cowok itu, ternyata dia dalam kondisi paling merepotkan.
"Hehe, oke oke mode serius, nih. Jadi lo ngapain ke sini? Kan bisa aja tuh, jiwa buas lo mengaung-ngaung seperti wild animals kayak hari-hari sebelumnya rawr rawr rawr." Wajahnya maju sambil meraung-raung layaknya singa.
"Lo mabuk, sialan."
"ENGGAK!" Teriakan itu mengagetkan orang-orang di sekitar, tidak dengan Sunghoon yang mendorong wajah Heeseung kasar. "Gue gak mabuk kok, suer. Ceritain kenapa lo ke sini, go Hoon, go." Perkataan itu semakin ngawur. Cowok bernama Heeseung itu sudah sempoyongan kesana-kemari, siap jatuh di pundak Sunghoon. Sebelum itu terjadi, Sunghoon lebih dulu pergi.
Dia berpindah duduk di meja bar. Mengusap wajahnya gusar, sesuatu yang menyangkut dalam pikirannya. Heeseung sama sekali tidak membantu.
Bila Sunghoon sedang pusing-pusingnya berpikir, beda lagi dengan gadis-gadis pengunjung klub yang girang melihat kedatangannya. Mereka selalu menanyakan keberadaan Sunghoon tapi tidak mendapat jawaban. Sekarang melihat batang hidungnya lagi adalah sebuah keberuntungan. Bukannya sesuatu yang penting namun, wajah Sunghoon itu sangat tampan di antara pengunjung klub lainnya. Hidungnya mancung, tatapannya intens, auranya khas dapat membunuh siapa saja. Bagi para gadis di sana, aura membunuh itu disebabkan kesempurnaan fisik yang ia miliki. Tidak tahu bahwa Sunghoon benar-benar bisa membunuh mereka dengan kejam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopatic Guy✓
FanfictionPark Sunghoon, cowok berandalan yang tidak pernah membiarkan siapa pun mendekatinya. Cowok berhati es yang paling badass di sekolahnya. Sunghoon tidak sungkan memukul siapa pun yang menentangnya. ✓Merokok ✓Clubbing ✓Tawuran Orang-orang mungkin meng...