36. Masalah

714 62 2
                                    

2007 - Part. 3

Aku masuk ke Asrama dengan senyum sumringah. Untung saja suasana sudah sepi. Jadi, tidak ada yang memergoki gerak - gerik diriku yang sudah seperti orang gila saat ini juga.

Sesampainya di kamar, kulihat Hermione sedang berdiri sambil membaca buku. Entah buku apa itu, yang jelas buku itu sangat tebal. Membuatku yang baru melihatnya saja sudah pusing.

Hermione yang baca, aku yang pusing.

Sedangkan, Ginny sudah tertidur diranjangnya.

"Sarah" Panggil Hermione saat menyadari aku mengendap - endap lewat dibelakangnya. Ia langsung menghampiri dan duduk dipinggir ranjangku. "Aku kira kau takkan kembali ke Asrama" Kata Hermione yang membuatku langsung melotot

"Hey, Hermione. Apa yang terjadi padamu sehingga kau berpikiran begitu?"

"Maksudku, kau pergi lama sekali"

"Ya, kami mengobrol cukup lama... Ngomong - ngomong, buku apa yang sedang kau baca?"

"Buku Ramuan, aku hanya sedikit membaca beberapa materi"

"Sedikit membaca? Aku tidak yakin"

"Benar, tahu. Sudahlah, ayo kita tidur"

"Kau menungguku?"

"Tentu saja iya. Ngomong - ngomong, bagaimana first date mu dengan Pangeran Slytherin?" Hermione tersenyum jahil

"Wah, Hermione kau baik sekali sudah menungguku. Dasar, Ron bodoh tidak peka. Harusnya ku jewer kupingnya sambil ku teriaki kalau dia beruntung disukai oleh Hermione Granger" Ucap aku yang mendapat pukulan di lengan dari Hermione

"Aku bertanya tentang kencanmu tahu?!"

"Astaga, Hermione, bisa - bisa Ron berpikir kau jadi suka memukul karena aku yang mengajarimu"

Hermione memelankan suaranya, "Berhenti bicara tentang, Ron. Ginny bisa dengar jika dia terbangun"

"Baik - baik, sudahlah ayo tidur"

"Kau yakin takkan menceritakan apapun padaku?"

"Tidak malam ini, Hermione. Kita tidur saja yuk?"

"Baiklah - baiklah..."

***

Di ruang Rekreasi, aku, Hermione, Ron dan Harry sudah berkumpul. Akan bersiap untuk pergi ke kelas pertama sebentar lagi.

Murid - murid lain mulai menatap Harry dengan tatapan aneh. Begitupula Seamus, dia terlihat benci sekali pada Harry sambil memegang sebuah koran yang memuat wajah Harry disana, judul besar dari berita itu tertera jelas bertuliskan 'Penipu'

Aku langsung merampas koran yang dipegang Seamus secara paksa. "Apa - apaan kau?" Tanya Seamus yang langsung berdiri dari kursinya

"Seharusnya aku yang bertanya. Untuk apa kau menatap Harry seperti itu setelah membaca koran ini, hah?" Tanyaku balik sambil melempar koran itu

Harry menarikku, lalu sepertinya ia sedang berusaha menahan dirinya agar tidak emosi, "Dean, Seamus... Bagaimana liburan kalian?"

"Liburan yang menyenangkan, lebih baik daripada Seamus" Jawab Dean atas pertanyaan Harry barusan

"Ibuku tidak ingin aku kembali tahun ini karena kau, Harry" Ucap Seamus yang membuat darahku semakin mendidih. Apa sih? Pagi - pagi begini sudah membuatku emosi.

"Apa hubungannya dengan Harry?" Hermione mengerutkan alisnya

"Daily Prophet menuliskan banyak hal tentangnya. Tentang Dumbledore juga-"

Similiar Enemy ; Draco MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang