38. Draco, cemburu?

1K 78 9
                                    

2007 - Part. 5

'Pengumuman Dekret Pendidikan No. 23, Dolores Umbridge ditunjuk sebagai Inkuisitor Agung Hogwarts'

Sebuah papan dipasang oleh Argus Flich dengan tangannya yang gemetaran memegang palu itu.

Keadaan benar - benar seperti tak terkendali ketika Umbridge datang ke Hogwarts. Yah, memang niat Kementrian mungkin untuk membuat tata tertib disekolah semakin tertata. Namun, kurasa ini bukan sama sekali tertata. Melainkan, ini sangat berlebihan!

Ayah bilang, Fudge memang sedang seperti kegilaan sampai - sampai menunjuk seorang wanita gila untuk mencampur tangani urusan Hogwarts. Tetapi, katanya dia akan mencoba untuk memperbaiki ini semua.

Tetapi, tetap saja. Umbridge benar - benar menyebalkan. Selama ia ada disini, rasanya sekolah tidak akan merasa tenang.

Dia membuat berbagai peraturan seperti melarang musik saat jam pelajaran, melarang Weasley bersaudara menjual produk buatan mereka, melarang murid perempuan dan laki - laki saling berdekatan, mengawasi para guru yang sedang mengajar. Bahkan, sekarang ia memecat Prof. Trelawney juga.

Sungguh gila, untung saja ada Dumbledore dan Prof. McGonagall yang menghentikan aksinya mengusir Prof. Trelawney.

"Wanita itu sungguh mimpi buruk. Ingin sekali aku menjambak rambutnya dan merobek setelan serba pink terangnya yang ia pakai sepanjang hari. Sungguh membuatku sakit mata..." Ucap aku sambil mengepalkan tangan. Lalu mendudukkan diriku di sofa Ruang Rekreasi.

Begitupula Hermione, dia mondar - mandir sambil ikut marah - marah. "Betul, dia tak lebih dari seorang Gargoyle tua, jahat yang busuk! Kita tidak belajar cara mempertahankan diri, kita tidak belajar cara agar kita lulus OWL. Dia hanya mengambil alih seluruh sekolah"

"Ini semua terjadi karena Fudge mengira kalau Dumbledore membentuk sebuah laskar untuk merebut Kementrian..." Ucapku mengingat apa yang Ayah jelaskan saat menjawab suratku.

"Sirius juga bilang padaku. Fudge, benar - benar menjadi paranoid sekarang. Dia melarang aku untuk dilatih bertempur. Keadaan di Orde juga semakin tak terkendali, Fudge terus menerus menutupi kebenaran dan hilangnya warga... Voldemort sedang bergerak sekarang..." Jelas Harry juga perihal apa yang ia dengar dari Sirius saat ia membalas suratnya

"... Dia benar - benar sudah kembali" Hermione menatap kearah jendela. Suara petir yang cukup kencang, menandakan turunnya hujan yang cukup lebat.

"Kita tidak bisa hanya diam seperti ini. Kita harus membuat pertahanan" kata aku sambil menatap Ron, Harry dan Hermione yang kemudian mengangguk sambil menatapku balik dengan yakin.

Hermione menghela nafasnya panjang, "Jika Umbridge menolak mengajarkan kita. Kita harus membutuhkan seseorang untuk melakukannya"

***

Keesokan harinya, sesuai kesepakatan yang telah kubuat dengan Hermione sebelum tidur.  Aku dengannya sempat membicarakan tentang Harry yang kami yakini bisa mengajarkan kami.

Dan, pagi ini aku menggeret Harry. Ia begitu bingung, hingga aku menceritakan tentang obrolanku dan Hermione tadi malam. Ron juga sudah tahu tentang ini, Hermione sudah memberitahunya dan tentunya ia setuju.

"Itu terdengar gila, siapa yang mau diajarkan olehku? Aku ini sinting, ingat?" Kata Harry tidak percaya setelah mendengar penjelasanku.

"Oh setidaknya kau jauh lebih baik dibanding si tua menyebalkan bersetelan pink terang itu, Harry"

"Kalau begitu kita akan kemana? Dimana Hermione dan Ron?"

"Sebentar lagi kita akan sampai, kau juga akan menemui beberapa orang..."

Similiar Enemy ; Draco MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang