2004 - Part 4
Pelajaran Ramuan, pelajaran yang cukup aku minati, tetapi aku kurang menyukai si pengajar yang selalu ketus dan dingin itu
Aku kadang berpikir. Apa mungkin Prof. Snape berlagak ketus dan dingin begitu karena ingin menarik perhatian orang? Wanita misalnya? Kurasa Prof. Snape menjadi dingin karena mengikuti trend, kan rata - rata wanita jaman ini menyukai lelaki yang dingin
Baiklah abaikan pikiranku yang bodoh itu. Mana mungkin Prof. Snape mau menarik perhatian perempuan, dihatinya saja sepertinya tidak ada rasa cinta sedikitpun kepada orang lain
Materi hari ini adalah cara membuat ramuan penyusut, semua sedang sibuk mempersiapkan peralatan dan bahan - bahan yang harus dipersiapkan setelah Prof. Snape menjelaskan dengan singkat, padat dan tidak jelas tadi. Iya, sudah tidak jelas, tidak ada pengulangan juga
Atensi kami berpindah ketika seseorang datang memasuki ruang kelas
Huh, orang itu Malfoy, dengan wajah sombong dan lengan kanannya yang diperban itu. Dia terlambat, jam pelajaran sudah dimulai sejak satu jam yang lalu
"Duduklah" kata Prof. Snape
Taruhan denganku, kalau bukan murid Slytherin yang terlambat, dia tidak akan mempersilahkan duduk, paling dia akan memberi hukuman atau memotong point asrama
Ckckck, semakin dimanja saja si Malfoy itu
"Bagaimana kabarmu, Draco?" tanya Pansy dengan senyum centilnya yang dibuat - buat. Idih
"Yeah, masih sakit" jawab Malfoy yang membuat Ron berbisik padaku
"Seharusnya kau tidak usah membantunya, dia terlihat seperti pahlawan yang berhasil selamat dalam perang..."
Benar juga sih, tapi sayangnya aku refleks saat itu. Kalau misalnya hari itu orang lain yang terluka, aku juga pasti akan membantunya. Tetapi aku yakin tidak ada orang bodoh lain selain Malfoy yang mau menantang Buckbeak padahal dirinya cuma seorang pengecut yang selalu bersembunyi di ketiak Ayahnya tiap terlibat masalah
Eh?
Aku menyipitkan mata ketika Malfoy menaruh kualinya di mejaku dan Ron
"Mau apa kau disini? Sana ke meja lain" ucapku sinis
"Aku tidak boleh disini?" Malfoy menyeringai, lalu dia berteriak. "Sir! Apakah saya tidak boleh menggunakan meja ini? Kata Sarah saya tidak boleh-"
"Hey!"
"Miss Dawson, apa benar itu?" kata Prof. Snape sambil melipat tangannya didada
"Bukan begitu..." ucapku dengan nada merendah. Bukannya takut, tetapi Prof. Snape kan sering sekali memotong point anak Gryffindor seenaknya, kalau aku melawan, bisa - bisa dia memotong poing asrama kami
"Sir, saya perlu bantuan memotong - motong akar daisy ini karena lengan saya sedang sakit" Malfoy berteriak lagi
"Miss Dawson, bantu Malfoy memotong akarnya" perintah Prof. Snape
Hah, apa katanya? Aku? Mengapa harus aku?
"Biar aku yang melakukannya" Harry menghampiri kami lalu berdiri tengah - tengah aku dan Malfoy, membuatku tersenyum kecil
"Oh, membantu temanmu Potter?" ejek Malfoy dengan suara yang sedikit dinyaringkan
"Diam, Malfoy" Harry
"Mr. Potter apa kau tuli? Aku tidak menyuruhmu, jadi cepat kembali ke meja mu"
Duh, dasar Severus Snape hidung bengkok, kau ini tidak pernah jatuh cinta ya? Tidak bisa melihat orang senang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Similiar Enemy ; Draco Malfoy
FanfictionCerita ini tentang seorang gadis bernama Sarah Oxcelia Dawson, yang berasal dari keluarga penyihir (Pure-blood). Dia bertemu dengan Draco Malfoy yang berstatus darah sama dengannya, tetapi pertemuan pertama mereka sudah meninggalkan kesan buruk, beg...