2007 - Part 8
| Beach, 01.56 |
Sarah tertidur dipaha Draco setelah lama mereka berbincang - bincang. Gadis itu tiba - tiba kedatangan rasa kantuk luar biasa dan langsung tertidur seperti orang pingsan begitu saja.
Draco tidak tega membangunkannya, dia hanya menatapi gadisnya sambil tersenyum lebar. Bukan seringaian menyebalkan lagi yang sering ia keluarkan kini saat menatap gadis ini. Tetapi, sebuah senyuman tulus. Draco menjadi lebih sering tersenyum semenjak hadirnya Sarah dihidupnya.
Biasanya, untuk tersenyum puas saja, dia harus merundung orang lain. Tetapi sekarang, hanya dengan menatap Sarah saja, senyumnya tidak kunjung pudar.
Kaki Draco mulai terasa agak keram, tetapi ia berusaha untuk tenang. Untuk mengambil tongkat sihirnya saja ia tidak berani, karena takut Sarah akan bangun. Gadis itu benar - benar ringkih saat tidur, mendengar sedikit suara saja dia langsung akan bangun.
Hingga akhirnya, pukul 2 pagi. Tidak ada pergerakan sama sekali, bahkan Draco memejamkan matanya, mencoba untuk tidur dalam posisi yang sama, tanpa sandaran.
Sarah terbangun dari tidurnya karena bunyi desir ombak. Ia terkesiap, "Draco, kau tak membangunkanku? Kenapa? Astaga jam berapa ini?" Ucapnya panik setengah mati.
Draco membuka matanya, terlihat kaget dan mengantuk.
"... Draco, bagaimanapun harusnya kau membangunkanku. Kalau aku susah dibangunkan, kau bisa meninju wajahku atau menggulingkan aku dipasir atau bagaimanalah asalkan aku terbangun-- Astaga, ayo cepat kita kembali sekarang juga!" Sarah berdiri dan menarik Draco untuk pergi dari pantai itu.
Dengan cepat, mereka sampai didepan rumah Sirius.
"Draco, kau mau menginap saja disini? Semua orang pasti sudah tidur, ini sudah hampir pagi dan kau terlihat mengantuk juga" Kata Sarah menawarkan, ia menangkup wajah Draco yang terlihat begitu lelah.
Draco mencium kening Sarah, "Aku bisa langsung kembali, Love. Tidak usah khawatir..."
Sarah tersenyum dan memeluk Draco, "Aku senang sekali hari ini. Aku tahu betapa kau membenci muggle tetapi kau mau melakukan kencan gila ideku ini. Terima kasih, Draco... Terima kasih atas semuanya"
"Ini bukan kencan gila..." kata Draco tersenyum, "...Aku menyukai kencan ini." Katanya seraya membelai rambut Sarah
Sarah menatap kedua manik mata Draco. Ikut tersenyum juga.
"Seperti katamu, aku akan mencoba lebih mengenali diriku. Dan, mulai saat ini aku akan melakukan apa yang aku mau dan yang menurutku benar... Ini semua karena kau" ucap Draco lagi yang membuat senyuman Sarah semakin merekah, "Aku sangat ingin bersamamu." Lanjutnya
Sarah melingkarkan tangannya dileher Draco, menatapnya dengan penuh yakin, "Selamanya, Draco. Kita akan bersama."
***
| Sirius Black Home |
Sarah tersenyum mengingat hari Natal tahun ini yang begitu mengesankan baginya. Besok ia akan kembali ke Hogwarts. Rasanya berkali - kali lipat lebih senang!
Pada hari Natal, Draco mengantarnya sampai kembali kerumah Sirius. Laki - laki itu buru - buru harus kembali ke Malfoy Manor. Entah apa yang dia bilang pada Ayahnya hingga dia bisa keluar dari Malfoy Manor hingga menjelang hampir pagi hari.
Hermione datang dengan sekitar 3 atau 4 tumpuk buku tebalnya yang ia bawa dari lantai bawah, "Kau belum tidur juga?" Tanyanya
Sarah sedikit terkejut dengan Hermione dan buku - bukunya, "Hey aku kaget tahu!" Katanya galak. "Kau sendiri kenapa belum tidur dan malah membawa setumpukkan buku - buku itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Similiar Enemy ; Draco Malfoy
FanfictionCerita ini tentang seorang gadis bernama Sarah Oxcelia Dawson, yang berasal dari keluarga penyihir (Pure-blood). Dia bertemu dengan Draco Malfoy yang berstatus darah sama dengannya, tetapi pertemuan pertama mereka sudah meninggalkan kesan buruk, beg...