14. Setan Slytherin

1K 110 5
                                    

2004 - Part 3

Cuaca sangat indah hari ini. Langit yang biru, udara yang sejuk, Hogwarts terasa begitu damai walau nyatanya sekolah ini sedang siaga satu akibat berita Sirius Black yang katanya sudah muncul di Dufftown.

"AHAHAHAHAHAHA!" Suara tawa seorang perempuan dengan rambut hitam yang dikepang satu itu menggema di Viaduct Courtyard, membuat para siswa - siswi yang berlalu lalang disana menoleh sekilas kearahnya

"Kau tertawa terlalu keras, Sarah" kata Hermione sambil menepuk pelan punggung Sarah yang sekarang sedang terbatuk - batuk akibat tertawa terlalu keras

"Kau benar - benar menggembungkannya?" tanya Ron pada Harry, karena tadi Harry bercerita tentang Bibi Marge yang menggelembung seperti balon dan ditemukan di Sheffield sedang melayang mengitari cerobong asap, itu cerita yang paling sukses membuat Sarah terbahak - bahak hari ini

"Aku tidak bermaksud begitu, itu terjadi karena aku tidak bisa mengontrol diriku" jelas Harry sambil sesekali tertawa kecil

"AHAHAHAHAHAHAHA SUDAH CUKUP RAHANGKU SAKIT!" Sarah memegangi pipinya, tawanya seolah tidak bisa berhenti

Tidak bisa berhenti sebelum...

"Well, apa kalian yakin tidak ada yang kalian lewatkan? Kurasa ini bukan waktu yang tepat untuk bergembira" kata Malfoy yang datang bersama pasukannya, yaitu Crabbe, Goyle dan Pansy

Senyum diwajah Harry, Ron, Hermione dan bahkan Sarah yang tadi tertawa paling kencang hilang seketika. Tadinya mereka sedang menikmati waktu bersama, saling bercerita dan tertawa dihari yang terasa baik ini, namun rasanya kesenangan mereka tidak akan bertahan lama kalau Draco Malfoy dan kawan - kawannya muncul

"Sudahkah bertemu dengan sobat kalian belakangan ini?" tanya Malfoy sambil menyeringai

"Bukan urusanmu, Malfoy" jawab Ron dengan sinis

"Sayang sekali dia tidak akan menjadi guru lagi. Ayahku kecewa aku terluka kemarin-" ucap Malfoy yang langsung dipotong oleh Sarah

"Bicara saja terus, akan kubuat kau luka betulan nanti" ancam Sarah dengan tatapan dinginnya, membuat Malfoy menyeringai lebih lebar kali ini

"Aku sudah terluka betulan dan Ayahku tahu itu. Dia sudah mengajukan keluhan pada dewan sekolah dan pada Kementrian Sihir, Ayahku memiliki pengaruh besar, seharusnya kau tahu itu bukan Dawson? Dan untuk luka parah yang sulit sembuh ini-"

Sarah segera bangkit dari duduknya dan mendorong Malfoy, "Kau pikir aku bodoh? Aku tahu betul luka itu tidak separah itu, aku lihat dengan mata kepalaku sendiri kalau kau hanya tergores, itu juga karena ulahmu tahu?"

"Oh ya? Bagaimana jika dengan luka yang hanya tergores itu tanganku tidak akan kembali seperti semula?" Malfoy

Rahan Harry mengeras, kemudian dia menarik Sarah agar mundur dan berada dibelakangnya. "Kau mempermainkan kami. Kau berusaha supaya Hagrid dipecat, benar kan?" kata Harry

"Wah, sebagian memang untuk itu Potter, tetapi setelah dipikir lagi keuntungannya begitu banyak. Si bodoh itu memang tidak pantas menjadi seorang guru, bagaimana bisa dia memberi monster book yang bisa saja sewaktu - waktu mengigit lengan kami hingga copot dan memperkenalkan binatang jelek yang berbahaya dipertemuan pertama hingga membuat anak muridnya terluka?"

"Teman - teman sebaiknya kita pergi dari sini" Hermione

"Mengapa buru - buru Granger? Khawatir kepada teman - temanmu yang tidak bisa menahan emosi?" Pansy menatap tajam Sarah, Ron dan Harry yang terlihat marah

"Apa kau lihat - lihat?" Sarah menatap balik Pansy, sekarang mereka saling bertatapan dengan benci

"Ah, Potter. Kudengar Black sudah dekat dengan Hogwarts, kau tidak mau mencoba menangkapnya?" Malfoy

Similiar Enemy ; Draco MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang