47. Unhappy

503 48 0
                                    

2009 - Part. 3

| Malfoy Manor |

Draco mendudukkan diri dipinggir tempat tidurnya yang cukup besar. Senyumnya terukir kembali. Walau, beberapa hari yang lalu kamarnya telah menjadi saksi bisu kesedihannya.

Dia meraih sebuah bingkai kecil dengan foto yang bergerak - gerak,

Setidaknya, Draco merasakan ketenangan yang bercampur rasa bahagia saat melihat foto Sarah yang diambilnya saat kencan tempo hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setidaknya, Draco merasakan ketenangan yang bercampur rasa bahagia saat melihat foto Sarah yang diambilnya saat kencan tempo hari.

"Draco..." Seseorang memanggil namanya saat membuka pintu. Itu Ibu Draco, Narcissa memanggilnya untuk turun kebawah.

Tidak - tidak, Draco memang tahu ketenangannya ini tidak akan berlangsung lama. Cepat atau lambat, dirinya harus segera memikirkan sesuatu tentang tugas yang diberikan Voldemort padanya. Karena, jika tidak... Dia akan kehilangan semuanya.

"Mereka mengadakan rapat lagi..." lanjut Narcissa, terdengar pasrah.

Draco mengerutkan alisnya, "Disini? Lagi?" Ucapnya yang merasa frustasi. Dirinya tidak akan pernah tenang kalau sudah berkaitan dengan Voldemort dan para pengikutnya.

Narcissa mengangguk, lalu Draco menaruh kembali bingkai kecil tersebut dan terpaksa berdiri meninggalkan kamarnya. Untuk bergabung dengan rapat yang diselenggarakan dilantai bawah.

Death Eaters kembali menyelenggarakan rapat di Malfoy Manor. Draco tidak menyimak rapat itu, pikirannya kesana kemari. Ya, sejujurnya memang dia tidak ingin ada di meja ini jika bukan karena sebuah keterpaksaan.

Mereka (Pelahap Maut) merencanakan berbagai strategi. Hingga akhirnya Voldemort menyinggung Draco,

"Draco, kau bisa melakukannya kan?"

Draco terperangah, "... Aku bisa" jawabnya singkat. Dia memang tidak menyimak, tetapi dia tahu apa saja yang dibicarakan tadi.

Pada intinya, beban Draco bertambah (lagi). Belum selesai dirinya memikirkan cara bagaimana untuk menyelesaikan tugas pertamanya yang begitu sulit. Tetapi dia sudah diberi tugas lagi, yang jauh dalam lubuk hatinya, sama sekali tidak ingin dia lakukan, tetapi dia tetap harus melakukannya.

Draco mulai kebingungan. Benarkah semua penderitaannya akan berakhir seperti kata Sarah? Karena jika dia memikirkannya lagi. Dirinya sudah benar - benar terjebak. Dia merasa hidupnya takkan seperti dahulu lagi.

***

[SARAH POV]

Diagon Alley, terasa begitu sepi. Hampir semua toko tutup karena berita You-Know-Who sudah kembali. Hanya satu toko yang sedang ramai pengunjung sekarang ini. Hampir semua pengunjungnya adalah anak - anak Hogwarts.

Dan, nama tokonya tak lain tak bukan adalah Weasley Wizard Wheezes. Toko milik Fred dan George.

"Perhatian - perhatian, kami punya Permen Pingsan!" Seru Fred dan George berteriak saat sedang berdiri ditangga.

Similiar Enemy ; Draco MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang