2002 - Part 1
Setelah membeli segala peralatan yang dibutuhkan untuk tahun ajaran baru ini, aku, Mark, Ayah dan Ibu pergi ke sebuah toko buku di Diagon Alley.
Kami juga bersama Harry, keluarga Hermione dan keluarga Weasley.
Mereka juga terlihat bersemangat bertemu Gilderoy Lockhart, terutama Ibu Ron, Hermione dan Mark yang terlihat excited sekali untuk bertemu dengannya, berbeda denganku yang hanya berjalan - jalan dilantai bagian atas toko buku itu.
Lalu aku melihat sesosok pirang menyebalkan yang membelakangiku, dia sedang menaruh tangannya di Hand Rail tangga sambil melihat lantai bawah.
Astaga, dimana - mana ketemu dia, kenapa sih?
Aku langsung turun menuju lantai bawah dan mengabaikan dia yang sepertinya tidak sadar dengan keberadaanku dibelakangnya. Kurasa itu lebih baik daripada toko buku ini ricuh karena pertengkaran ku dengannya.
"Loh, kalian mau kemana? Sudah jumpa fansnya?" tanyaku dengan nada yang agak meledek kepada teman - temanku
"Ibu Ron bilang akan memintakan tanda tangannya" jawab Harry
"Kenapa ya semua orang tertarik padanya?" heran ku sambil menatap kerumunan itu
"Apa orang tuamu juga mengenalnya? Mereka terlihat mengobrol dengan akrab sejak tadi" Ron
"Mungkin, aku tidak tahu dan tidak ingin tahu"
"Kau terlihat tidak tertarik sama sekali, tidak seperti Ibuku dan Hermione, bahkan kakakmu saja sudah foto berkali - kali dengannya" Ron
"Pernahkah kau melihat seorang Sarah tertarik pada suatu hal?" George bertanya dengan usil membuatku memberikan tatapan datar
"Kau mau ku pukul?" ancamku
"Sudah kubilang jangan usik dia, dia itu seram" bisik Ron pada kakaknya yang masih bisa kudengar jelas
"Kau senang, Potter?" Perhatian kami langsung berpindah, saat Malfoy tiba - tiba datang dan menghampiri Harry. Oh ya, sebelumnya dia menyenggol bahuku dulu saat turun dari tangga
Ingat dan catat, dia menyenggol. Padahal dia bisa saja kan bilang permisi?
Oh ya aku hampir lupa. Bagaimana bisa orang seperti dia mengucapkan kata 'permisi'
Ah, kenapa sih dia terus - terus cari masalah. Apa sudah bawaan lahir Malfoy ya membuat orang lain kesal?
"Famous Harry Potter, tidak bisa masuk toko buku tanpa masuk halaman utama terlebih dahulu" lanjut Malfoy yang membuat adik Ron langsung memasang badan
"Jauhi dia" ucap Ginny
"Lihat, Potter, kau bahkan sudah punya pacar. Seorang Weasley, yang sepertinya akan membuat keluarganya kelaparan selama satu bulan karena telah membayar buku - buku itu" kata Malfoy
Belum puas mengejek Harry dan keluarga Ron. Tatapan Malfoy berpindah kearahku. Mungkin dia tersadar kalau aku tengah menatapnya dengan tatapan benci. Benci sekali.
"Kenapa kau melihatku begitu?" tanyanya
"Tidak, aku hanya sedang berpikir. Sepertinya nada bicaramu selama ini terdengar iri. Makanya kau terus mengganggu orang lain karena kau merasa ada satu hal yang tidak bisa kau dapatkan seperti mereka. Kebahagiaan misalnya?" jawabku dengan pedas. Malfoy langsung memasang wajah kesalnya
"Iri? Pernyataan bodoh macam apa itu, aku jelas jauh lebih baik dari mer-"
"Sudah - sudah Draco, bersikap sopanlah" kata Lucius, yaitu Ayah Draco Malfoy datang tiba - tiba dan mengulurkan tangannya kepada Harry
"Mr. Potter"
"Perkenalkan, aku Lucius Malfoy. Akhirnya kita bertemu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Similiar Enemy ; Draco Malfoy
FanfictionCerita ini tentang seorang gadis bernama Sarah Oxcelia Dawson, yang berasal dari keluarga penyihir (Pure-blood). Dia bertemu dengan Draco Malfoy yang berstatus darah sama dengannya, tetapi pertemuan pertama mereka sudah meninggalkan kesan buruk, beg...