2009 - Part. 10
Sarah terbangun dari tidur nyenyak yang ia dapatkan tadi malam, ia membuka matanya perlahan dan langsung terkejut dengan pemandangan didepannya sekarang.
"Sejak kapan aku memeluknya?" Gumam Sarah, ia melepaskan tangannya yang berada ditubuh Draco yang masih tertidur dengan tenang. Gadis ini memasang tampang bingung karena benteng yang ia buat tadi malam menggunakan bantal sudah hancur entah kapan dan oleh siapa. Yang jelas, ia malu sekali. Semoga saja Draco tak pernah mengetahui apa yang terjadi pagi ini.
Tetapi melihat Draco se-dekat ini membuatnya merasa nyaman, sangat nyaman. Namun, Sarah harus sadar bahwa mereka tak sama lagi seperti dulu. Ia masih merasa canggung.
Tanpa berniat membangunkan Draco, Sarah pelan - pelan turun dari ranjang dan keluar dari kamarnya. Berniat ingin mengambil sarapan untuknya dan untuk Draco sebelum mereka akan mengatur strategi yang dibicarakan tadi malam.
Sarah melempar pandangannya keseluruh ruangan begitu sampai dilantai bawah. Belum ada siapapun, masih sepi disini. Apa Ayah, Ibunya dan Mark belum bangun?
Beberapa menit Sarah menghabiskan waktunya untuk membuat sarapan dilantai bawah, dia menaruhnya dimeja makan dan membawa dua piring ke lantai atas, kamarnya.
Pintu terbuka, nampak Draco sudah bangun, dia sedang berdiri didekat jendela, tangannya membuka sedikit tirai jendela itu, dia terlihat sedang memeriksa keadaan sekitar rumah keluarga Dawson dari celah kecil itu. Pandangannya dengan cepat teralih kearah pintu kamar yang sudah tertutup kembali. Sarah masuk membawa dua piring berisi makanan dan menaruhnya diatas meja belajar.
"Makanlah, setelah ini kita akan kerumah Hermione" ucap Sarah tanpa melihat kearah Draco.
"Aku tak lapar" jawab Draco, masih ditempatnya.
"Oh baik kalau begitu aku akan menghabiskan semuanya—" Sarah melirik Draco, tetapi laki - laki itu masih mengintip dari jendela. Ia pun menghampiri Draco. "Kau lihat apa sih?"
"Bukan apa - apa. Hanya mengecek keadaan sekitar. Orang - orang rumahmu tidak ada yang tahu kalau aku disini semalaman?" Tanya Draco, Sarah menggeleng. "Dan, kenapa kita harus kerumah Granger?"
"Dia jelas bisa membantu kita soal ini. Sekarang cepat makan makananmu karena aku sudah susah payah membuatkannya. Jangan banyak bertanya"
Draco hanya menatap Sarah sekilas lalu berjalan menuju meja belajar. Ia melihat satu potong roti bakar yang agak gosong diatas piring.
"Kau tidak akan meracuniku kan?" Ucap Draco ketika melihat makanan buatan Sarah.
"Jangan berkata bodoh. Untuk apa aku meracunimu— Jangan hanya kau pandangi begitu atau akan ku ambil kembali makanannya"
"Baik - baik, aku hanya heran kenapa rotinya gosong"
"Itu tidak gosong! Hanya sedikit kematangan saja" Sarah membela diri. Draco terkekeh pelan. "Jangan lihat tampilannya..." katanya lagi, memperingatkan.
"Baik - baik, aku akan memejamkan mataku. Puas?" Draco melahap makanannya dengan mata tertutup. Sarah berusaha menyembunyikan senyumannya.
🍏🍏🍏
[DRACO POV]
Kupikir mengunjungi Sarah diam - diam kerumahnya adalah hal paling gila yang pernah kulakukan dalam hidupku. Ternyata ada yang lebih parah, kami harus membahayakan diri kami berdua berkeliaran kerumah muggle dengan resiko dibunuh Voldemort karena ketahuan aku membelot.
Aku sungguh takut jika hal buruk terjadi pada orang - orang yang ku sayangi karena perbuatanku. Aku terpaksa masih berurusan dengan Death Eaters sialan itu. Jika ancamannya bukan keluargaku dan gadis yang kucintai, aku takkan sudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Similiar Enemy ; Draco Malfoy
FanfictionCerita ini tentang seorang gadis bernama Sarah Oxcelia Dawson, yang berasal dari keluarga penyihir (Pure-blood). Dia bertemu dengan Draco Malfoy yang berstatus darah sama dengannya, tetapi pertemuan pertama mereka sudah meninggalkan kesan buruk, beg...