40. Kencan Ala Muggle, Natal?

658 70 4
                                    

2007 - Part. 7

Latihan Dumbledore's Army berjalan dengan baik semakin hari. Harry sebagai guru satu - satunya di Laskar ini, benar - benar sangat mampu membimbing para anggotanya hingga mereka berhasil mempraktekkan banyak mantra.

Sampai tidak terasa kalau waktu sudah berlalu cukup lama.

"Baiklah, latihan cukup sampai disini. Kita tidak akan bertemu setelah liburan. Jadi, teruslah berlatih sendiri, sebisa mungkin. Bagus, semuanya... Kerja kalian luar biasa!" Ucap Harry pada seluruh anggota Dumbledore's Army. Kemudian, para anggota bertepuk tangan dengan kompak.

"Bagus, kawan" bisik Ron

"Kau hebat, Harry" Hermione

"Sudah kubilang ini adalah ide bagus!" Sarah

Harry tersenyum dan mengangguk, "Terima kasih" ucapnya yang kemudian mengunci pandangannya pada Cho.

Para anggota meninggalkan ruangan, hanya tersisa Cho dan Sarah yang sedang menatap foto Cedric yang tertempel disana.

"Sudah lama ya?" Ucap Sarah, ia tersenyum. Begitupula dengan Cho.

"Kalian tidak kembali ke Asrama?" Tanya Harry yang masih ada disana. Sarah pun menoleh, ia menyadari sesuatu kalau Harry benar - benar gelagapan saat didekat Cho.

"Uhm... Harry, aku duluan ya?" Ucap Sarah yang menahan tawanya

"Baiklah, sampai jumpa" jawab Harry gugup

Sarah pun meninggalkan ruangan kebutuhan Dumbledore's Army, bersama Ron dan Hermione.

"Sampai jumpa diruang Rekreasi, Harry!" Kata Hermione dengan suara yang agak kencang

Hermione kemudian tertawa kecil saat kami diperjalanan kembali ke Asrama, "Kira - kira, apa yang akan mereka lakukan?"

"Entahlah... Mungkin... Berciuman?" Tebak Ron

"... Pasti" kata Sarah sambil mengacungkan jempolnya,

Ron menatap Sarah penuh curiga, "Mari kita dengar tentang itu dari yang sudah berpengalaman"

"Apa, Ron?" Sarah memberikan tatapan sinisnya pada Ron. Laki - laki ini selalu saja membuatnya kesal.

***

| Ruang Rekreasi |

"Bagaimana rasanya?" Tanya Ron dengan suara pelan.

"Basah..." Jawab Harry yang membuat Sarah langsung menutup wajah dengan kedua telapak tangannya, malu.

"Harry, maksudnya bukan itu!" Omel Sarah sambil menuding - nuding Harry

"Lalu, apalagi? Dia seperti sedang menangis..." Harry berbicara enteng saja, seperti tidak ada dosa.

"Ciumanmu buruk, kan? Kau harus belajar darinya" Ron menyenggol lengan Sarah, jelas sekali itu membuat gadis itu kembali murka dengannya.

'Buk!' seseorang memukul punggung Ron dengan cukup keras.

"Awwww!" Tidak, bukan Sarah yang memukul punggung Ron, tapi Hermione. Sarah baru saja mau melakukan itu, tetapi Hermione lebih cepat kali ini.

"Aku yakin ciuman Harry baik..." Kata Hermione

Sarah duduk disamping Harry, "Cho sering menangis belakangan ini..." Ucapnya, mengingat Cho memang masih diselimuti kesedihan mendalam akibat kematian Cedric.

"... Dan, Harry yakin kalau ciuman akan menghiburnya" sambung Ron

"Ron, apa kau tidak mengerti bagaimana perasaannya?" Sarah mengerutkan alisnya.

Similiar Enemy ; Draco MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang