32. Final Triwizard

801 79 0
                                    

2005 - Part. 12

Sarah mengenakan pakaian berwarna pink dan celana hijau hari ini, dengan rambut yang hanya dibiarkan tergerai begitu saja. Dia terburu - buru dan bahkan tidak sempat memilih warna baju karena jika dia tidak segera berangkat, dia akan terlambat menonton Pertandingan Final Triwizard.

Dia sudah menyuruh Ron dan Hermione pergi duluan, karena ia tidak ingin sampai Harry tidak mendapat dukungan hanya karena menunggunya. Sebenarnya, kepalanya sedang pusing. Dia kurang tidur lagi semalam. Maka dari itu dia telat bersiap - siap hari ini.

Sarah melangkah keluar Asrama menuju arena pertandingan. Dia berlari - lari seperti orang gila karena takut akan terlambat menonton Harry.

Sesampainya disana, tribun sudah sangat ramai oleh penonton. Untuknya mencari keberadaan Hermione dan Ron saja pastilah sangat sulit.

"Ck, dimana mereka ya? Aduh, bodoh sekali kau, Sarah Dawson! Ini karena kau begadang semalaman" Katanya yang merutuki sambil menjambak rambutnya sendiri.

"Dawson!" Teriak seseorang yang memanggil namanya. Sarah langsung mencari sumber suara itu.

"Draco?" Sarah menyipitkan matanya saat Draco datang menghampirinya.

Draco tertawa lepas sambil menatap Sarah dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Ada apa dengan pakaianmu?" Tanya Draco mengingat Sarah biasanya tidak pernah memakai pakaian berwarna lain selain warna netral atau gelap.

"Berisik, aku ini tadi buru - buru tahu!" Kata Sarah dengan ketus.

"Dimana teman - temanmu?" Tanyanya

"Entahlah... Jika aku tahu, aku sudah bersama mereka sekarang. Aku saja terlambat kesini" Sarah mengangkat bahu dan menggelengkan kepalanya.

Draco menggandeng tangan Sarah, "Kau duduk bersamaku saja, pertandingannya akan segera dimulai"

Sarah menahan tangan Draco, saat melihat Pansy Parkinson juga ada didekat tempat Draco duduk. "Tidak mau, lebih baik aku berdiri disini sampai kakiku keram"

"Ayolah, kau akan bersamaku. Ayo cepat, sebelum orang - orang meneriaki kita karena kita berdiri disini dan bisa menghalangi mereka menonton" Draco memaksa Sarah untuk ikut duduk ditempatnya.

Akhirnya Sarah pun ikut. Mereka duduk bersebelahan. Sarah duduk dipaling pinggir, tepat disamping kiri Draco. Sementara, disebelah kanan Draco ada Goyle.

"Draco, sebenarnya apa yang terjadi diantara kalian?" Bisik Crabbe yang duduk disamping Goyle, dia melihat Draco yang menggandeng Sarah kesini. Dan, omongannya barusan jelas masih bisa didengar oleh Sarah, walau berbarengan dengan suara riuh penonton yang sedang menyemangati pejuang favoritenya masing - masing.

"Benar, Draco. Kau dekat dengannya akhir - akhir ini. Dia benar - benar hampir sempurna! Dia bahkan mendapat cap murid tercantik di Hogwarts. Apalagi penampilannya saat Pesta Dansa Yule waktu itu juga membuatku nyaris tidak bisa mengedipkan mata, saat itu dia terlihat sangat cantik dan anggun... " Theo selaku anak Slytherin yang duduk di belakang mereka ikut menimbrung. Entah darimana dia mendengar pembicaraan ini. Yang jelas, wajah Pansy Parkinson sekarang terlihat masam sekali.

"Sayangnya dia masuk Gryffindor, bukan Slytherin-" Goyle baru saja membuka suara tetapi Draco sudah menyikut perutnya sambil marah - marah.

"Diam kalian semua!" Bentaknya yang membuat ketiga temannya seketika bungkam.

Sarah menahan tawanya melihat tingkah Draco. "Lucu sekali, mengapa dia harus kesal saat teman - temannya berbicara?" Batin Sarah dalam hati. Kemudian, ia sengaja menoleh kebelakang. Mendapati Theo yang memberikan wink kepadanya sambil tersenyum.

Similiar Enemy ; Draco MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang