2009 - Part 2.
"I know you joined to Death Eaters..."
Hati Draco seolah ter-iris, memandang gadis dihadapannya menangis. Dan, ini kali pertamanya melihat Sarah menangis, karenanya.
"Darimana kau tahu?" Draco mengepalkan tangannya. Mau tidak mau, suka atau tidak suka, dirinya berusaha siap dengan segala kemungkinan yang terjadi setelah ini. Hal yang dipikiran Draco saat ini hanyalah, 'Sarah pasti membencinya dan tidak ingin lagi bertemu dengannya'
Draco sangat takut hal itu terjadi.
"Itu tidak penting, Drac. Seharusnya aku yang bertanya padamu, kenapa kau menyembunyikan semua rasa sakitmu, kenapa kau bohong padaku dengan bilang liburanmu baik - baik saja. Padahal, kau--" Sarah menggantungkan kalimatnya, dia maju beberapa langkah, mendekat kearah Draco. "...Padahal kau ditahan di Malfoy Manor, dikurung berhari - hari dirumahmu sendiri dan disiksa disana oleh Lord Voldemort yang memaksa dirimu menjadi Pelahap Maut, untuk menebus kegagalan Ayahmu saat menjalankan tugasnya di Departemen Misteri" ucap Sarah frustasi,
Draco semakin dibuat kaget saat Sarah mengucapkan semuanya. Semua fakta yang terjadi pada dirinya.
"Aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksimu, kau pasti akan benci padaku dan tidak mau bertemu denganku lagi. Aku mau menceritakannya, Sarah. Sungguh, aku mau. Tapi, saat melihat senyummu, saat melihat wajahmu dan saat aku mengingat janjiku untuk melakukan hal sesuai dengan apa yang ku mau. Seolah lidahku mendadak kelu, tak bisa berkata apapun. Ditambah hari ini, seorang Malfoy menyedihkan, anak Death Eaters yang ditahan di Azkaban, telah datang kerumah keluarga Dawson, disambut dengan begitu baik. Ayah dan Ibumu, sama sekali tidak menatapku dengan tatapan curiga atau apapun. Mereka memperlakukanku sangat baik layaknya orang biasa, padahal pasti mereka tahu berita itu. Lantas, bagaimana bisa aku tega mengatakannya padamu?"
Sarah memeluk Draco, air matanya membasahi bagian bahu jas hitam yang dipakai laki - laki bersurai pirang itu, "Draco, aku tak akan membencimu." Ucapnya lirih, "... Tidak akan pernah membencimu. Aku hanya tidak habis pikir bagaimana kau menahan semua beban berat ini."
Suara Draco mulai merendah, terdengar seperti menangis. Dia langsung membalas pelukan Sarah dengan erat, seolah tak mau melepaskan gadis itu sedikitpun darinya. "Aku... Aku bahkan tidak berpikir akan melakukan ini semua. Dan, dia... Dia memberiku, sebuah tugas konyol, yang jika tak kulakukan, dia akan membunuh keluargaku" Ucap Draco terbata - bata. "... Dan, cepat atau lambat jika aku tidak bersedia, dia bisa saja tahu mengenai dirimu juga. Aku tidak mau kau ikut terseret karena aku menolak perintahnya"
Sarah menangkup wajah Draco. Dia bisa merasakan, bahwa tubuh Draco gemetaran, raut wajahnya juga sangat ketakutan. Sarah semakin tidak tega melihatnya, "Draco, aku janji akan menjaga diri, tidak akan ada hal buruk yang akan terjadi padaku. Kau tahu, aku kuat kan? Kau juga Draco... Ini pasti akan berakhir."
"Aku tidak mau sesuatu yang buruk terjadi padamu, aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri jika itu terjadi..."
"Aku akan menjaga diri, Draco. Aku berjanji."
"I love you so much, Sar..." Bisik Draco yang mengusap rambut Sarah.
Air mata di pipi Sarah bahkan belum kering sepenuhnya, "I will always love you too, Drac. I love you from now until the end. I promise..."
Draco mulai mengatur nafasnya, merasa sedikit tenang sekarang, "And i promise you back, Darling"
***
< Throwback >
| Peron 9¾ |
Gadis yang sebentar lagi akan menginjak usia 16 tahun ini akan kembali kerumahnya untuk liburan. Dia berlari dari kompartemennya untuk turun dari Hogwarts Express, secepat kilat saat kereta berwarna hitam merah itu baru saja berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Similiar Enemy ; Draco Malfoy
FanfictionCerita ini tentang seorang gadis bernama Sarah Oxcelia Dawson, yang berasal dari keluarga penyihir (Pure-blood). Dia bertemu dengan Draco Malfoy yang berstatus darah sama dengannya, tetapi pertemuan pertama mereka sudah meninggalkan kesan buruk, beg...