2002 - Part 2
"Hai, Sarah, apakah aku mengganggu waktumu?" ucapnya dengan sopan, senyum tampan terukir manis dibibirnya.
Dia adalah
Oliver Wood
"Oliver?"
"Ada apa?" tanya Sarah sambil memasang wajah tidak mengerti"Aku... Ya, hanya ingin bicara denganmu, apakah mengganggu?"
"Tidak, bicara tentang apa?"
"Hm... Tentang..." Oliver menggantungkan kalimatnya, dia terlihat ragu dan sedikit gugup berbicara dengan Sarah
"Tentang?" tanya Sarah lagi
"Tentang... Harimu. Ya, bagaimana harimu, Sarah?"
"Hariku? Biasa saja"
"Biasa saja?"
"Ya, biasa saja, kenapa kau bertanya?"
"Tidak apa - apa, hanya ingin mulai mengobrol denganmu saja. Tetapi aku tidak tahu harus berkata apa"
Sarah menaikkan alis kanannya kemudian dia teringat sesuatu.
"Ah, Oliver sepertinya aku sedikit terburu - buru, aku akan pergi ke taman menemui teman - temanku dan hari ini juga tim Quidditch Gryffindor latihan kan, kau tidak pergi?"
"Aku akan pergi, ayo pergi bersama"
"Baiklah"
Sarah sedikit penasaran apa yang sebenarnya ingin dikatakan oleh Oliver, dalam hatinya bertanya - tanya. Masa dia tiba - tiba mencegatnya didekat toilet wanita, hanya untuk bertanya soal harinya, sedikit mencurigakan bukan?
Oliver dan Sarah hanya berjalan dalam keheningan. Suasana benar - benar canggung, baik Sarah maupun Oliver tidak ada yang memulai percakapan
Dalam hati Oliver sebenarnya ada beratus - ratus kata yang ingin dia ucapkan namun entah kenapa kata - kata itu tidak bisa keluar dari mulutnya saat ini
Karena melihat Oliver yang terlihat takut untuk memulai obrolan lagi, Sarah pun membuka suara duluan.
"Liburanmu kemarin, bagaimana?" tanya Sarah
"Bagus sekali, dirumah aku lumayan banyak memikirkan strategi untuk tim Quidditch kami dan juga sebenarnya aku ingin mengirim surat kepadamu tapi- Eh"
"Kau mau mengirimiku surat? Lalu kenapa tidak mengirim?"
"Bingung mau menulis apa"
"Seorang Oliver Wood, keeper terbaik Gryffindor kenapa daritadi terlihat ketakutan saat mengobrol denganku sih?"
"Sadarlah, aku jauh lebih muda darimu jadi kau tidak perlu takut, aku yang seharusnya menghormatimu""Aku bukan ketakutan, aku hanya gugup" Oliver
"Gugup? Aku tidak pernah melihatmu gugup bahkan saat pertandingan Quidditch pun kau tidak terlihat gugup sama sekali"
"Itu karena aku sudah terbiasa, saat pertama juga aku gugup kok"
"Ah, aku bersiap dulu, kau mau ketaman kan?" kata Oliver saat kita sampai disebuah lorong"Iya, aku akan kesana"
"Kalau begitu, kita berpisah disini"
"Ya, sampai jumpa"
"Terimakasih sudah mau kuajak berbicara"
"Kau ajak? Aku yang mengajakmu berbicara, kau kan hanya diam karena ketakutan- Eh maksudku... Gugup?"
"Hahahaha... Iya, aku akan mencoba tidak gugup lain kali saat ada didekatmu. Beri aku kesempatan lain kali untuk mengobrol denganmu, ya?" ucap Oliver diiringi senyumannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Similiar Enemy ; Draco Malfoy
Fiksi PenggemarCerita ini tentang seorang gadis bernama Sarah Oxcelia Dawson, yang berasal dari keluarga penyihir (Pure-blood). Dia bertemu dengan Draco Malfoy yang berstatus darah sama dengannya, tetapi pertemuan pertama mereka sudah meninggalkan kesan buruk, beg...