2009 - Part. 9
Aku menghentikan langkahku, sesaat lagi aku akan menuju tangga Asrama Gryffindor. Tetapi, aku mengurungkan niatku kembali kesana, aku merasakan sesuatu, aku merasa diikuti seseorang. Namun, saat aku melihat kearah sekitar tak ada siapapun.
Jangan bercanda, pasti bukan Draco. Laki - laki itu tadi kan bilang akan kembali ke Asrama. Dasar, pirang bodoh, keras kepala, bahkan dia belum pulih sepenuhnya dan masih membutuhkan istirahat di Hospital Wing.
Aku memutar balik arah, berjalan menuju Toilet perempuan. Aku harus memastikan apa benar aku sedang diikuti atau ini hanya perasaan negatif yang muncul tiba - tiba?
* * * * *
Sudah sekitar 20 menit Draco menunggu didekat Toilet perempuan, Sarah tak kunjung keluar dari sana. Aneh, pikirnya. Apa terjadi sesuatu?
Pelan - pelan, Draco mendekat kearah Toilet Wanita. Bodoh, jika bukan karena Sarah, dia takkan pernah mau melakukan hal memalukan ini.
"Untuk apa didepan sini malam - malam? Kau bilang ingin kembali ke Asrama kan?"
Draco menoleh, dia melihat Sarah ada dihadapannya sekarang. Melipat tangannya didada sambil memasang tatapan dinginnya. Jelas, gadis itu terlihat kesal. Apalagi setelah Draco beberapa menit yang lalu menciumnya dan langsung meninggalkannya di Hospital Wing.
"Kau— Bukannya kau ada didalam?" Tanya Draco tak percaya,
"Insting wanita itu kuat. Aku merasa diikuti sejak tadi, kau mengikutiku hah?"
"Tidak penting. Untuk apa mengikutimu?" Draco mengelak langsung.
Sarah menatap Draco dengan curiga, "Lalu untuk apa kau kemari?"
Bingung harus menjawab apa, Draco hanya diam tanpa kata, seolah dia tak berbuat apapun.
Sarah menghela nafasnya panjang, "Maumu itu sebenarnya apa, Malfoy?" Tanyanya sekali lagi dengan penuh penekanan.
"Aku akan pergi sekarang." Ucap Draco yang berniat meninggalkan Sarah, tetapi gadis itu segera menahannya.
"Katakan. Jangan seperti ini, jangan buat aku begini. Aku hampir gila memikirkanmu setiap hari, kenapa kau begini? Jika ada sesuatu katakanlah padaku"
Draco melihat tangan Sarah yang mencengkram erat lengan jasnya. "Aku mengikutimu karena ingin melihatmu. Puas?" Katanya yang kemudian menatap kedua bola mata Sarah.
Hening. Mereka berdua sekarang dilanda kecanggungan dan tak bisa berkata apapun lagi setelah apa yang diucapkan Draco barusan.
"Ada orang disana?" Dari ujung lorong, terdengar derap langkah berbarengan dengan suara Anthony Goldstein yang merupakan prefek Ravenclaw. Secara spontan, Draco menarik tangan Sarah untuk menepi ke dinding.
"Apa yang kau lakukan?" Sarah berusaha memberontak ketika Draco memegang pinggangnya, kemudian mendorong tubuh Sarah hingga terbentur ke dinding. Membuat posisi mereka menjadi berhadap - hadapan dengan jarak yang begitu dekat.
Draco yang mendengar omelan Sarah langsung membekap mulut gadis itu dengan telapak tangannya.
Sebuah cahaya sempat hampir menyorot kearah tempat mereka berdua bersembunyi. Tak lama, cahaya itu hilang dengan suara langkah yang menjauh dari sana, menandakan Prefek itu sudah pergi.
"Bisa - bisanya mulutmu berisik" ucap Draco sembari menyentil dahi Sarah setelah melepaskan tangannya usai menutup mulut gadis itu.
Sarah mengusap dahinya, "Aaaak! Kau tidak bilang - bilang. Kau hanya mendorongku lalu menempel didepanku seperti seekor siput" protesnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Similiar Enemy ; Draco Malfoy
FanfictionCerita ini tentang seorang gadis bernama Sarah Oxcelia Dawson, yang berasal dari keluarga penyihir (Pure-blood). Dia bertemu dengan Draco Malfoy yang berstatus darah sama dengannya, tetapi pertemuan pertama mereka sudah meninggalkan kesan buruk, beg...