EMPAT BELAS

3.3K 73 3
                                    

Yang baca RASHAKA ARLION 193 wajib follow ig :
@arlion193.gang
@nutrisarirasakuaci_wp

Happy reading ci ~

TOLONG KOMENTAR JIKA ADA TYPO YAH CI~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TOLONG KOMENTAR JIKA ADA TYPO YAH CI~











***

"Permisi. Apa benar ini markas ARLION." suara berat yang membuat semuanya menoleh ke arah sumber suara.

Segerombolan laki-laki gagah dengan seragam Abu-abu bisa di tebak mereka dari kepolisian. Tatapan tajam mereka membuat ARLION merinding.

"Betul sekali. Ada apa pak?" Jawab Sadewa.

Salah satu anggota kepolisian itu mendekat kearah Sadewa "kami dari agen kepolisian ingin menggeledah markas ini."

Semua anggota ARLION menatap kebingungan "emang kenapa yah pak sampai harus di geledah?" Tanya Shaka.

"Ada orang yang melapor pada kami bahwa kalian mengonsumsi obat terlarang."

"Tunggu. Kayaknya ada kesalahpahaman. Kami tidak pernah mengonsumsi obat-obatan itu pak" protes Naka.

"Kalo boleh saya minta surat ijin penggeledahan nya dulu, pak." Sadewa kembali angkat bicara.

Salah satu dari agen kepolisian itu mengeluarkan surat lalu memberikan nya pada Sadewa.

Sadewa membaca surat tersebut sebentar lalu menatap semua anggota ARLION.

"Kalo begitu silahkan, pak," ujar Sadewa mempersilahkan para agen itu menggeledah markas ARLION.

lima orang Agen kepolisian itu pun langsung memasuki markas untuk menggeledah dan dua orang nya masih menunggu di luar bersama para anggota ARLION lainnya.

Sadewa mengeraskan rahangnya sambil menatap Shaka dan Shaka melihat itupun menggelengkan kepalanya "gak mungkin lah pah kalo kita ngonsumsi obat-obatan gak guna kaya gitu." Sadewa hanya terdiam menatap satu persatu anggota ARLION tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Nevalion menepuk pundak Sadewa "Lo harus bisa kontrol emosi, Sa. Gue percaya mereka gak mungkin ngonsumsi obat-obatan itu."

"Bener, om. Kita aja gak pernah pegang bungkus nya," ujar Abi.

"Iyah, om. Gak mungkin lah kita ngonsumsi obat-obatan kaya gitu," timpal Faldo.

Sadewa tidak menanggapi ucapan mereka. Ia mati-matian mengontrol emosi ia percaya bahwa Shaka dan yang lain tidak mungkin ngonsumsi obat-obatan itu.

RASHAKA | ARLION : 193 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang