DUA PULUH LIMA

3.1K 70 0
                                    

Yang baca RASHAKA ARLION 193 wajib follow ig :
@arlion193.gang
@nutrisarirasakuaci_wp

Happy reading ci ~

Happy reading ci ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Kenapa?" tanya Shaka.

Mereka kini sedang di belakang sekolah yang sepi. Naka mengajak Shaka mengobrol sebentar. Jika bertanya kenapa Naka harus membawa Naka ke tempat yang terlihat sepi, karena Naka tidak ingin ada siapapun mendengar percakapan mereka termasuk anggota ARLION.

"Lo masih inget kejadian pas reuni ARLION?" tanya Naka. Shaka mengangkat sebelah alisnya kemudian mengangguk.

"Lo gak mau cari tau tentang siapa yang udah ngejebak kita untuk kedua kalinya? Maksud gue, kita gak mungkin diem aja dong, Shak," lanjutnya.

Shaka terdiam mencerna ucapan Naka, ia baru ingat soal itu, "palingan THROWL yang ngelakuin ini semua. Gue udah feeling dari awal, kalo THROWL ada sangkut pautnya sama kejadian kemarin."

"Tapi menurut gue sama Abi, yang nyimpen obat-obatan itu bukan orang luar, Shak. Dia pasti orang dalem karena waktu itu kita gak liat hal-hal yang mencurigakan juga dan lagi, gak mungkin ada orang luar yang menyelinap masuk kemarkas," tutur Naka yang mampu membuat Shaka terdiam.

Shaka mengingat-ingat kejadian yang baru kemarin mereka alami. Memang benar apa yang dikatakan Naka, jika orang luar yang menyelinap pasti itu akan terpergok oleh anggota lainnya. Namun tidak terjadi apapun sebelum kejadian itu, bahkan Shaka pun tidak melihat ada hal-hal yang mencurigakan.

"Penghianat?" Naka mengangguk yakin sambil menatap mata Shaka dengan serius.

"Gue sama Abi juga berfikir demikian, ada penghianat diantara kita," kata Naka.

Rahang Shaka mengeras, "Bisa aja orang itu adalah anak suruhan THROWL yang gabung sama kita."

Naka terdiam memikirkan ucapan Shaka barusan, "ARLION benci penghianatan. Makanya gue ajak Lo ngomongin ini cuma berdua, karena kalo di depan mereka bakal berabe nantinya," geram nya tertahan.

Shaka mengangguk kecil seraya paham dengan semua ucapan Naka, "Kejadian nya juga udah lewat. Kita cari tahu lagi nanti."

Naka dan Shaka memutuskan untuk pergi dari sana. Anak-anak ARLION masih berada di rooftop walaupun bel pulang sudah lama berbunyi.

"Ngomong-ngomong Lo udah mulai suka sama Aidel?" Pertanyaan Naka membuat Shaka mengerutkan dahinya namun tidak menjawab apapun. "Kalian makin lengket sekarang dan gue liat-liat gak ada lagi yang namanya Shaka risih deket-deket sama Aidel," ujar Naka sembari terkekeh.

RASHAKA | ARLION : 193 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang