LIMA PULUH SATU [END]

5.6K 70 3
                                    

Yang baca RASHAKA ARLION 193 wajib follow ig :
@arlion193.gang
@nutrisarirasakuaci_wp

Happy reading ci ~

Pliss putar multimedia diatas ci supaya ngena ygy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pliss putar multimedia diatas ci supaya ngena ygy...



***

Seolah masih berada di dalam mimpi buruk ini, kini hampir lebih 693 orang tengah beda di tempat yang tak pernah mereka bayangkan. Dengan baju serba hitam dan wajah sendu menatap lima gundukan tanah terletak sejajar di depan mereka.

Mereka semua baru saja menyaksikan proses penguburan jenazah kelima anggota ARLION generasi ke-3. Wajah mereka nampak lelah karena terlalu banyak menangis.

Rasanya seperti mimpi buruk. Baru kemarin mereka mengadakan sunmori ke tempat yang di usulkan Faldo, mereka semua nampak bahagia, dapat tertawa lepas. Namun kenapa hari ini rasanya ribuan panah menyerang mereka dari arah depan dan belakang.

Anggota inti, Faldo Gevario. Kini sudah tertidur tenang dengan senyuman di persinggahan terakhir nya bersama keempat prajurit ARLION.

Mereka masih sangat tidak rela dengan kenyataan yang menimpa komunitas mereka. Harus kehilangan sahabat itu memang sangat menyakitkan dan berat bagi mereka.

Aland yang sedari tadi berjongkok di samping nisan Faldo hanya menatap gundukan tanah itu dengan tatapan kosong nya. Ia masih tak menyangka jika Faldo pergi lebih dulu.

"Bajingan Lo, Fal. Bahkan Lo gak pamit dulu sama gue," gumam Aland.

Abi yang juga berada di samping Aland tak jauh berbeda dengan Aland. Tatapan nya sama-sama kosong.

"Gimana bisa kita buat perdebatan drama kuaci tanpa Lo, Fal?" timpal Abi sembari menunduk.

Keberadaan Faldo selama ini sangat lah berarti bagi siapapun. Faldo selalu memberikan kesan bahagia untuk ARLION. Namun jika tanpa Faldo apakah Aland dan Abi masih mampu tertawa selebar sebelumnya?

Bahkan keduanya masih tak yakin dengan semua ini, kejadian nya terlalu cepat.

Satu persatu anggota ARLION pun meninggalkan tempat itu dengan hati yang berat. Mereka lebih merasakan sakit saat jenazah kelima anggota itu masuk kedalam liang lahat. Mereka tidak bisa menahan tangis nya lagi.

Shaka yang sedari tadi diam juga hanya menatap nisan Faldo dengan tatapan kosong, di samping nya ada Aidel yang tidak pernah melepaskan genggamannya dari tangan Shaka.

Aidel mengusap bahu laki-laki itu membuat sang empu menoleh kearah nya, Aidel tersenyum tipis. "Kita pulang yah?"

Shaka menghela nafas samar kemudian ia mengangguk dan beranjak dari sana. Sedangkan tak jauh di depan sana Naka terus merangkul Fey yang masih menetes air mata nya menatap nisan milik Faldo. Fey bahkan merasa tak rela jika Faldo meninggalkan nya begitu saja.

RASHAKA | ARLION : 193 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang