EMPAT PULUH DUA

2.6K 51 0
                                    

Yang baca RASHAKA ARLION 193 wajib follow ig :
@arlion193.gang
@nutrisarirasakuaci_wp

Happy reading ci ~

Happy reading ci ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Dua orang remaja tengah berjalan sejajar di koridor rumah sakit. Aidel tengah membopong tubuh Shaka agar tidak terjatuh dan Shaka tak berhenti berdecak sedari tadi lantaran Aidel sangat berlebihan membopong tubuh nya padahal hanya tangan nya yang terluka.

Mereka akhirnya keluar dari ruang inap setelah Aidel meminta ijin kepada suster disana karena Shaka mau berhenti merengek ingin keluar ruangan dan Aidel takut jika kondisi Shaka jadi buruk karena banyak bergerak, namun akhirnya Aidel menuruti kemauan Shaka agar laki-laki berhenti merengek.

"Ck. Lo jangan berlebihan pake di bopong segala. Gue baik-baik aja," decak Shaka.

Aidel memasang wajah datar menatap Shaka. "Kamu gimana sih? Aku takut kamu jatuh."

Shaka memutar matanya malas. "Yang luka itu tangan gue, kaki gue sehat wal afiat, Del. Mau liat gue lari nih?"

"Jangan dong," delik Aidel.

Shaka mendengus geli melihat wajah panik Aidel. Ia mengajak Aidel keluar hanya karena bosan, bahkan sikap Aidel sama persis dengan Gladis. Pergi ke kamar mandi saja Shaka harus di awasi apalagi pergi keluar.

Tangan nya juga tidak terlalu parah seperti sebelumnya, Karena tangannya yang retak tidak terlalu parah dan kata dokter ia akan segera sembuh dalam waktu singkat, namun mereka mengkhawatirkan Shaka sangatlah berlebihan.

Setelah berjalan cukup lama, mereka akhirnya sampai ke area taman rumah sakit. Taman di sana cukup luas, di kelilingi lampu taman yang terang juga macam-macam warna bunga daicy yang juga mengelilingi taman itu membuat tamannya terlihat nyaman dan indah.

Aidel membantu Shaka duduk di bangku besi di taman itu. Shaka mulai menghirup udara dan mengeluarkan nya secara perlahan. Ia mengadahkan wajahnya keatas menatap langit malam yang di taburi bintang-bintang kecil.

Sedangkan Aidel, ia menatap Shaka dari samping dengan tatapan binar. Shaka nampak sangat tampan dengan hidung mancung nya, bibir indah berwarna merah muda dan rahang yang tegas.

Asal kalian ketahui, pertama kalinya Aidel melihat Shaka saat di minimarket waktu itu. Ia langsung tertuju pada bibir indah milik laki-laki itu. Entah kenapa ia tak tahu, tapi saat menatap Shaka pun Aidel pasti akan menatap bibir Shaka sesekali.

Aidel mengulum bibirnya sembari menelan selivanya dengan mata yang tak kunjung lepas dari bibir Shaka.

Merasa di perhatikan Shaka pun menoleh kearah Aidel, ia mengangkat kedua alisnya melihat Aidel dengan wajah binar menatap setiap inci wajah nya.

RASHAKA | ARLION : 193 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang