EMPAT PULUH

2.6K 55 0
                                    

Yang baca RASHAKA ARLION 193 wajib follow ig :
@arlion193.gang
@nutrisarirasakuaci_wp

Happy reading ci ~

Happy reading ci ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Hari ini Aidel melakukan aktivitas seperti biasa lagi, hanya saja tanpa ayahnya. Aidel harus terbiasa dengan ketidak hadiran sang ayah, walaupun hidup sendirian tanpa ayah setidaknya Aidel masih punya diri sendiri dan teman-temannya.

Aidel tengah berjalan di koridor sekolah dengan wajah yang berseri seperti biasanya. Sebenarnya Aidel malas menunjukkan senyuman nya disaat hati nya sedang sakit namun Aidel tidak mau orang-orang menganggapnya sebagai Aidel yang berbeda. Aidel tetap ingin orang di sekitar melihat senyuman nya seperti biasa.

Sedang asik bersenandung kecil tiba-tiba ia terhuyung kebelakang lantaran seseorang menarik tasnya.

Aidel menoleh kearah orang itu dengan wajah kesal, ia melihat seorang laki-laki dengan wajah datarnya membuat Aidel mendengus.

"Apa sih tarik-tarik. Kaget jadinya.." gerutunya sambil meneruskan langkah nya.

"Lagian kaya anak kecil. Lompat-lompat gak jelas," saut Arlan.

"Suka-suka lah!"

Arlan hanya bisa menahan senyum nya melihat tingkah lucu Aidel. Padahal gadis itu baru saja kehilangan sang ayah tapi masih terlihat berseri seperti biasanya, apa ia hanya menutupi kesedihannya saja?

"Del."

"Apa?"

"Gue turut berdukacita atas meninggalnya ayah Lo."

Seketika Aidel menghentikan langkahnya membuat Arlan ikut berhenti. Aidel berbalik menatap Arlan dengan tatapan sulit diartikan, namun kemudian gadis itu tersenyum tipis kearah Arlan.

"Makasih." Aidel kembali melanjutkan langkahnya.

Arlan yang bingung dengan respon Aidel barusan hanya terdiam tak mengeluarkan sepatah katapun lagi, iapun kembali mensejajarkan langkahnya dengan Aidel. Entah kenapa sejak kemarin Arlan sangat mengkhawatirkan Aidel.

Mereka akhirnya sampai ke kelas. Suasana kelas sudah terlihat ramai lantaran bel masuk sebentar lagi berbunyi. Aidel tadi pagi bangun terlambat karena semalam ia tidak bisa tidur dan berakhir ia merasa ngantuk hari ini.

"Eh hari ini katanya jamkos mapel pertama," seru salah satu anak di kelas itu.

"Hah? Tau dari mana? Emang kenapa?"

"Tuh kata maul. Katanya Bu Tuti nya gak masuk."

maulana adalah laki-laki tampan yang mengabdi sebagai ketua kelas. Ia juga laki-laki yang cukup pintar namun posisinya masih di Arlan yang selalu jadi juara di kelas. Maulana seorang yang soft pada orang-orang tertentu saja, namun ia juga memiliki sikap julid seperti Denada Sanga bendahara kelas.

RASHAKA | ARLION : 193 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang