RASHAKA | ARLION : 193 [END]

DUA PULUH DELAPAN

Yang baca RASHAKA ARLION 193 wajib follow ig :
@arlion193.gang
@nutrisarirasakuaci_wp

Happy reading ci ~

***

Aidel berjalan di koridor seraya bersenandung kecil. Wajah gadis itu nampak berseri seperti biasanya ia menggeraikan rambut lurusnya dengan cepitan lucu kecil di kedua sisi kepala nya. Ia menggendong ransel berwarna putih di punggung nya.

Ia mulai menaiki tangga dengan kaki kecilnya. Tingkah nya yang tidak beda seperti anak kecil membuat anak kelas bawahnya terheran-heran melihat itu bahkan ia tidak seperti kakak kelas pada umumnya.

Aidel sudah berada di lantai kelas 12 dan berjalan melangkah menuju ruang kelasnya sesekali membalas sapaan dari orang-orang disekitar nya dengan senyuman cerahnya.

Fyi, sudah cukup dikenal orang sekarang. Bukan karena ia selalu bergabung dengan Fey dan yang lain tapi karena Aidel dikenal karena ramah pada siapapun di tambah ia adalah murid beasiswa satu-satunya di PRAMUDYA. Keadaan Aidel di sekolah tidak seperti awal-awal ia masuk ketempat ini.

Saat di tengah perjalanan Aidel melihat Arlan berjalan dengan kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana.

"Arlan!" Panggil Aidel.

Arlan menghentikan langkahnya menoleh kearah sumber suara. Melihat Aidel melambaikan tangan sembari tersenyum lebar kemudian berlari kecil kearahnya.

"Tumben pagi banget dateng nya?" Tanya Aidel saat sudah berada didepan Arlan.

Bahu Arlan mengindik. "Pengen aja."

Aidel mengangguk kecil sambil membulatkan bibirnya. Keduanya kemudian berjalan sejajar menuju ruang kelas mereka.

"Gak kerasa kalo lusa lomba olimpiadenya," gumam Aidel namun masih bisa terdengar oleh Arlan.

"Kaya biasanya, pulang sekolah kita belajar lagi." Aidel hanya mengangguk paham.

Kemudian keduanya masuk ke kelas tanpa ada pembicaraan apa-apa lagi.

***

Saat ini Aidel tengah bergulat dengan buku di hadapannya sejak beberapa jam yang lalu. Walaupun beberapa menit yang lalu bel istirahat telah berbunyi Aidel tetap berada di tempat duduknya dengan wajah yang serius membaca buku-buku di depannya bahkan sesekali mengotret pada kertas yang juga berada di meja nya.

Bahkan Kanaka yang sedang terdiam duduk di bangku nya sambil memperhatikan Aidel yang sangat serius belajar. Bisa ia tebak pasti Aidel sedang belajar mempersiapkan diri untuk olimpiade nanti.