DUA PULUH SEMBILAN

2.7K 62 0
                                    

Yang baca RASHAKA ARLION 193 wajib follow ig :
@arlion193.gang
@nutrisarirasakuaci_wp

Happy reading ci ~

Happy reading ci ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kantin

"Ini dia, nih. Baru nongol," celetuk Nala saat Naka dan Aidel sampai di meja mereka.

"Dari mana sih Lo pada, lama amat," timpal Faldo sambil menyantap nasi goreng nya.

Naka dan Aidel duduk dikursi yang kosong diantara Aland dan Abi. Mereka sengaja menyediakan dua kursi kosong karena tahu bahwa Naka dan Aidel akan ke kantin.

"Aidel belajar dulu tadi," sahut Naka.

"Loh? Ada Dylan juga?" Sumringah Aidel saat melihat Dylan yang sedang diam menyantap sepiring batagor nya.

"Kenal Dylan?"

"Kan kalian yang waktu itu gosipin dia ke aku," saut Aidel dengan polos hingga mendapatkan pelototan mengancam dari teman-temannya.

Dylan yang mendengar itu masih tampak acuh. Ia masih tenang menyantap makanan nya berpura-pura tidak mendengar ucapan Aidel barusan.

"G-gue yang ajak Dylan buat gabung. Gak ada salahnya kan?" jawab Fey dengan sedikit terbata-bata.

Aidel mengangguk semangat dengan senyuman lebarnya, ia memang ingin sekali jika Dylan bergabung dengan mereka. Bahkan waktu itu Aidel sempat menawarkan dirinya untuk menjadi teman Gadis cuek di depannya itu namun ia malah seolah-olah menolak mentah tawaran Aidel.

Padahal menurut Aidel, Dylan bukan gadis berandalan yang orang-orang bicarakan. Dylan hanya kasar pada orang yang juga berani kasar duluan kepadanya, dan mungkin murid-murid di sini hanya memandang nya sebelah mata saja maka dari itu tidak ada yang mau berteman dengan Dylan.

Aidel sempat melirik Shaka yang berada didepan nya duduk diantara Fey dan Arlan. Ia merasa sejak tadi Shaka terus terdiam nampak tidak perduli dengan apa yang mereka bicarakan, bahkan saat Aidel dan Naka datang pun ia tidak melihat Aidel sama sekali. Ia tetap memainkan handphone nya entah sedang apa.

Aidel tersenyum tipis menatap lurus Shaka. "Abim... aku bawa Milo cube, mau gak?"

Tidak ada sahutan dari Shaka. Ia tetap tidak mengalihkan atensinya dari handphonenya yang ada di tangan.

"Abim..." panggil nya lagi.

Dengan malas Shaka menatap kearah Aidel dengan wajah datar.

RASHAKA | ARLION : 193 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang