DUA PULUH EMPAT

2.9K 60 0
                                    

Yang baca RASHAKA ARLION 193 wajib follow ig :
@arlion193.gang
@nutrisarirasakuaci_wp

Happy reading ci ~

Happy reading ci ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Ini surat panggilan orang tua buat kamu , jangan di robek lagi" ucap pria paruh baya yang merupakan kepala sekolah PRAMUDYA .


Dylan mengambil kertas itu dengan kasar dan langsung beranjak keluar dari ruangan itu membuat guru-guru yang ada di sana hanya menggelengkan kepalanya , mereka semua berani menghukum Dylan namun tidak berani untuk mengeluarkan nya .

Jika bukan anak dari Hatmo Sudirja mereka tidak segan-segan untuk mengeluarkan anak itu , sikap nya yang sangat membuat mereka emosi .

Dylan keluar dari ruangan itu dengan wajah datarnya , ia muak dengan kata-kata yang dikeluarkan oleh para manusia dewasa seperti mereka , mereka menasehati Dylan seperti benar-benar tahu sekali apa yang sebenarnya terjadi dan wilo , ia bertingkah seolah menjadi korban membuat Dylan ingin mencabik-cabik wajah nya .

"Dylan" panggil seseorang membuat nya menoleh .

Ia melihat seorang gadis tengah tersenyum lebar padanya tetapi Dylan tidak mengenali siapa gadis di hadapannya ini , ia hanya menatap gadis itu dari atas sampai bawah dengan tatapan nya yang datar .

"Hai , tadi aku yang mergokin kamu sama wilo di toilet" ucapnya dengan senyuman nya yang belum luntur .

Dylan mengangkat sebelah alisnya "Lo yang aduin gw ke kepsek?"

Aidel menggelengkan kepalanya cepat "Nggak kok sumpah! Aku tadi cuma mergokin kamu doang."

Dylan tidak menanggapi nya lagi lalu beranjak dari hadapan Aidel namun menahannya dengan menghalangi jalan nya .

"Tunggu dulu!" Dylan mendecak malas "kamu tadi keren banget , aku baru liat ada perempuan seberani kamu" seru Aidel namun Dylan hanya menatap nya datar.

Aidel mengerutkan keningnya "kenapa diem aja?" Dylan mulai berjalan pergi meninggalkan Aidel.

"Tunggu dulu lah! Aku Aidel" Dylan mulai jengah dengan tingkah Aidel.

Dylan menghadap kearah Aidel dengan tatapan tajam nya "gak usah caper di hadapan gw! Lo mau nya apa sih?! Minggir! Gw risih!" ujar Dylan sedikit membentak.

Aidel yang di bentak terdiam kicep sambil meneguk selivanya kasar "aku cuma mau ngajak kamu temenan" jawabnya pelan.

"Gw gak butuh temen."

RASHAKA | ARLION : 193 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang