TIGA PULUH SATU

2.8K 65 0
                                    

Yang baca RASHAKA ARLION 193 wajib follow ig :
@arlion193.gang
@nutrisarirasakuaci_wp

Happy reading ci ~

Happy reading ci ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Seorang gadis dengan mata sembab bersandar di kursi mobil menatap kesamping dengan tatapan nanar, ia menangis dalam diam, bahunya naik turun.

Aidel masih syok dengan bentakan Shaka tadi. Ini pertama kalinya Aidel melihat Shaka semarah itu. Dan ini pertama kalinya ia di bentak, sebelum-sebelumnya tidak ada yang berani membentak nya termasuk ayah nya sendiri.

"Gue gak suka di paksa, Lo tau?! Jauh-jauh dari gue. Gue risih, Aidel!"

"Lo liat diri Lo sendiri. Mau Lo itu apa sih? Deket sama Naka. Deket juga sama Arlan. Sekarang mepetin gue juga? Lo emang cantik makanya Lo memanfaatkan tampang Lo itu buat dapetin apa yang Lo mau, kan?Lo gak jauh dari kata murahan."

Cacian Shaka masih terekam di pikiran Aidel. Aidel tidak pernah mengharapkan semuanya. Aidel di anggap murahan hanya karena dekat dengan Arlan dan Naka? Shaka bahkan berani mengatakan hal itu tanpa mengetahui apa perkataan nya itu membuat Aidel sakit hati atau tidak.

Aidel juga tidak habis pikir dengan laki-laki itu. Sikapnya berubah hari ini. Apa benar Aidel tidak akan pernah bisa menyelinap masuk kehati Shaka?

Laki-laki itu berhasil membuat nya jatuh cinta dan merasakan patah hati untuk pertama kalinya. Laki-laki itu berhasil menggores kan luka di hati Aidel.

Dylan yang berada duduk di samping Aidel menghela samar. Ia tahu Aidel sejak tadi terus menangis tanpa mengeluarkan suara. Dylan meremat setirnya, ini yang membuat Dylan mengklaim semua laki-laki sama saja.

Apa yang Shaka ucapkan itu membuat Dylan yang juga sebagai perempuan merasa sakit hati. Ia sembarang menghina Aidel di depan banyak anggota ARLION.

Laki-laki brengsek itu juga mengeluarkan kata murahan pada Aidel membuat nya merasa jijik. Entah kenapa dylan sangat tidak terima Aidel mendapat perlakuan seperti itu walaupun ia baru saja bergabung dengan Fey namun tidak menutup kemungkinan kalau ia tidak perduli jika Aidel di hina seperti itu.

Dylan melihat pada kaca di atasnya, ia tebak mobil Fey juga mengikuti nya dari arah belakang. Pasti gadis itu juga mengkhawatirkan keadaan Aidel.

"Lo suka dia?" Dylan mulai memecahkan keheningan.

Aidel menghapus kasar air mata nya lalu menoleh pada Dylan yang masih fokus kedepan. "Siapa?"

"Shaka."

Aidel kembali memalingkan wajahnya kedepan. "Iyah..., tapi kayanya aku gak pantes dapetin dia."

RASHAKA | ARLION : 193 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang