LIMA BELAS

3.5K 78 0
                                    


Yang baca RASHAKA ARLION 193 wajib follow ig :
@arlion193.gang
@nutrisarirasakuaci_wp

Happy reading ci ~

Happy reading ci ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Pukul 22.27 WIB

"Lo mau pulang bareng gue atau Shaka, Del?" Tanya Naka.

Kini mereka sudah berada di parkiran kantor polisi karena tes urine sudah selesai. Hasil dari urine seluruh anggota ARLION semuanya negatif dan masing-masing dari mereka mendapatkan surat keterangan bebas narkoba dengan cap kepolisian.

Fatih dan anggota ARLION Bandung sudah pulang dua jam yang lalu karena mereka tidak terlibat dalam hal ini maka Shaka menyuruh mereka pulang karena perjalanan dari Jakarta ke Bandung cukup jauh.

"Gapapa, Nak.  Aidel biar gue yang anterin, karena kan gue bawa mobil dan angin malem juga gak baik buat dia " saut Fey.

Naka mengangguk sambil tersenyum menatap Aidel "maaf, yah. Gara-gara kejadian ini Lo ikut terlibat dan jadi pulang semalem ini."

"Gapapa kok. Yang penting hasil semuanya negatif kan." Aidel tersenyum lalu menatap Shaka yang juga sedang menatap nya. "Sampe kerumah harus di kompres lagi yah lukanya supaya cepet sembuh." Shaka hanya terdiam menatap Aidel.

Fey yang menyaksikan itu tersenyum mesem berbeda dengan Naka yang menatap Aidel dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Yaudah. Yuk, Del," ajak Fey.

"Nala sama siapa?"

"Nala sama ayang nya." Aidel terkekeh geli lalu kembali menatap Shaka. "aku pulang yah, kamu hati-hati. Naka juga hati-hati," pamit nya lalu meninggalkan kedua laki-laki itu yang masih menatap kepergian nya.

"Lo gak pulang?" Tanya Naka melihat Shaka yang masih terdiam.

Shaka mendecak "males pulang."

Naka terkekeh "ngambek nih ceritanya gara-gara dipukul?"

"Mana ada. Gue ikut pulang kerumah Lo deh, Nak."

"Gak. Pulang kalo emang Lo punya rumah, selesain masalah Lo sama bokap Lo, Shak."

Shaka menghela pasrah sambil memakai helm nya lalu naik ke atas motor "Lo hati-hati, Nak."

Naka hanya terkekeh sembari mengacungkan jempol nya "Lo juga."

Setelah Shaka pergi Naka pun menyusul meninggalkan area parkiran.

Selama di perjalanan Shaka terdiam memikirkan perlakuan Aidel terhadap nya. Aidel yang sabar mengobati luka Shaka. Aidel yang terus mengkhawatirkan Shaka dan tak lupa perhatian Aidel terhadap Shaka membuat nya merasa nyaman jika berada didekat Aidel.

Maaf bunda. Tapi kali ini ada yang lebih cantik daripada senyuman bunda Batin Shaka sambil membayangkan senyuman Aidel

"Tunggu." Shaka tersadar dari lamunannya. "ini apa-apaan coba mikirin cewek berisik itu. Pikiran gue emang rada ngelunjak. Orang yang sekarang gue khawatirin adalah jadi apa gue setelah pulang kerumah," gerutu Shaka.

RASHAKA | ARLION : 193 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang