RASHAKA | ARLION : 193 [END]

ENAM BELAS

Yang baca RASHAKA ARLION 193 wajib follow ig :
@arlion193.gang
@nutrisarirasakuaci_wp

Happy reading ci ~

***

"Jadi Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup seperti bakteri, fungi, virus, dan lain-lain maupun produk dari makhluk hidup seperti enzim, alkohol dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa." Jelas Bu Siska— guru biologi

Aidel sedari tadi melamun menatap lurus kearah papan tulis tak perduli guru biologi itu menjelaskan tentang apa. Yang ia pikir sekarang apa Shaka dihukum? Atau ia tidak sekolah lantaran sakit? Lukanya sudah sembuh atau belum? Pertanyaan-pertanyaan itu yang ada di pikiran Aidel.

Ia tak henti-henti menghela nafasnya sampai-sampai seorang perempuan yang ada di sebelah nya menatap nya aneh "Lo merhatiin Bu Siska kan, Del?" Tidak ada jawaban dari Aidel membuat perempuan itu menghela nafas.

"Bu, Aidel ijin ke toilet boleh?" Ucap Aidel secara tiba-tiba membuat satu kelas itu menatap nya.

Bu Siska pun mengangguk kecil "boleh, silahkan."

Aidel pun keluar dengan terburu-buru hal itu tak luput dari pandangan Naka. Naka akhir-akhir sering memerhatikan gadis itu entah karena apa yang jelas memerhatikan gadis itu sudah menjadi kebiasaan baginya.

Aidel menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Ia akan ke parkiran untuk memastikan apakah motor Shaka terparkir disana atau tidak.

Sesampainya di lantai satu ia melihat Faldo, Aland dan Abi sedang terkikik geli di pinggir lapangan.

Aidel pun menghampiri mereka bertiga "kenapa pada di sini? Gak masuk kelas?"

Mereka bertiga serempak menoleh kaget "anjir ngagetin Lo, Del," ujar Abi sambil memakan kuaci.

"Kita tuh lagi liatin bos yang lagi di hukum," timpal Aland.

Lalu Aidel mengikuti arah yang ditunjuk Faldo. Ia melihat Shaka sedang berdiri di depan tiang bendera sambil mengangkat tangan kanannya hormat.

Aidel mengerutkan keningnya "Abim di hukum?"

Faldo mengangguk "telat dia."

Aidel menatap khawatir kearah Shaka yang masih berdiri di sana.

Aidel langsung berlari ke arah kantin yang berada di lantai satu itu. Melihat Aidel berlari membuat Faldo, Aland dan Abi saling menatap satu sama lain lantaran bingung.

Di depan sana Shaka yang tengah berdiri di depan tiang bendera sambil mengangkat tangan kanannya hormat dengan wajah yang penuh keringat ia tak berhenti mengumpat karena ia dihukum berdiri di sini sampai jam istirahat.

Tadi pagi Shaka telat bangun karena tidak bisa tidur entahlah ia tidak bisa tidur lantaran Wajah Aidel yang terus menghantui pikirannya sangat berlebihan memang namun itu cukup membuat Shaka kesal juga.