TIGA PULUH EMPAT

2.8K 60 0
                                    

Yang baca RASHAKA ARLION 193 wajib follow ig :
@arlion193.gang
@nutrisarirasakuaci_wp

Happy reading ci ~

Happy reading ci ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Di pagi yang cerah ini seorang gadis tengah terburu-buru memasukan buku-buku nya kedalam tas. Ia juga memasukan bekal yang ia masak tadi.

Aidel berjalan arah kaca yang menempel pada lemarinya. Ia mulai mengumpulkan helaian rambut nya menjadi satu dan rapih lalu mengingat nya menggunakan tali rambut berwarna putih.

Kemudian ia memakai jaket olahraga nya dan langsung menggunakan sepatu. Merasa sudah siap untuk berangkat ia pun keluar dari kamar nya. Aidel tidak menemukan ayahnya di setiap sudut ruangan dan memutuskan untuk pergi ka teras rumah. Benar saja, ia melihat ayahnya sedang duduk manis di teras sembari menyeruput kopinya.

"Nikmat yah pagi-pagi minum kopi...," celetuk Aidel membuat sang ayah terkekeh kecil.

"Sudah mau berangkat?"

"Gapapa ayah habisin dulu kopinya"

Bima tersenyum lalu ia menyeruput kembali kopi yang ada di tangan nya, Aidel duduk di samping ayahnya.

Bima menoleh pada Aidel lalu kedua sisi bibir nya terangkat sempurna, ia menggerakkan tangannya membuat Aidel menoleh. "Ini pertama kalinya kamu mengikat rambut mu."

Kedua alis Aidel terangkat seraya memegang kunciran nya. "Iyah, lagi pengen aja."

"Cantik," ungkap ayahnya membuat Aidel tersenyum lebar.

Tin!

Suara klakson mobil membuat keduanya sontak menoleh kearah sumber suara itu. Terlihat mobil putih mungil bermerek Proton Iriz terparkir didepan rumah nya.

Dari mobilnya Aidel kenal, itu bukan mobil milik Fey melainkan milik Dylan. Tak lama kemudian seorang gadis keluar dari mobil itu dengan. Ia berjalan menghampiri Aidel dan ayahnya yang juga memandangi Dylan sedari tadi.

"Loh? Dylan?"

"Gue mau jemput Lo, karena rumah kita searah jadi sekalian."

Bibir Aidel membulat sambil mengangguk tanda paham. Lalu ia melirik pada sang ayah yang sedang tersenyum tipis.

"Oh iyah, ayah. Ini Dylan temen sekolah Aidel." Aidel memperkenalkan Dylan dengan antusias dan ayahnya hanya menyapa dengan senyuman begitu pun dengan dylan.

RASHAKA | ARLION : 193 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang