DUA PULUH DUA

3.1K 72 0
                                    

Yang baca RASHAKA ARLION 193 wajib follow ig :
@arlion193.gang
@nutrisarirasakuaci_wp

Happy reading ci ~

Happy reading ci ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Pagi hari seperti biasa Aidel sedang berada di dapur menyiapkan sarapan pagi untuk nya dan ayah. Ia juga tak lupa membuat kopi untuk ayah nya.

"Ayah ini sarapan dan kopinya," ujar Aidel sembari meletakkan sepiring nasi goreng dan segelas kopi hangat di meja.

Bima tersenyum menatap Aidel "terimakasih."

Aidel terkekeh kecil "sama-sama, Ayah." lalu keduanya langsung menyantap sarapan nya dengan tenang.

"Oh Iyah, ayah. Hari ini Aidel pulang telat karena bakalan belajar bareng untuk olimpiade nanti," ucap Aidel menatap ayahnya yang sedang menikmati makanannya.

Ayahnya nampak berfikir sebentar lalu menatap Aidel dengan wajah khawatir nya "kamu gak lagi bohong sama ayah kan?"

Aidel mengerutkan keningnya Bingung "bohong soal apa ayah?"

Bima menghela nafasnya lalu meletakkan sendok yang ia pegang beralih memegang tangan Aidel dan menatap nya "ayah tahu kamu bekerja di minimarket."

Apa yang di utarakan oleh sang ayah membuat Aidel sedikit terkejut lalu tatapan nya berubah menjadi sendu "ayah tau darimana?"

Bima menggelengkan kepalanya sembari tersenyum tipis "tidak penting ayah mengetahui nya dari mana. Yang jelas ayah tidak suka jika kamu bekerja. Kamu fokus saja belajar biar ayah yang bekerja."

Aidel masih menatap sang ayah dengan tatapan sendu "Aidel gak tega liat ayah banting tulang sendirian apalagi liat keadaan ayah tadi malem membuat Aidel merasa semakin khawatirin ayah."

"Ayah memang sudah tua namun ayah masih kuat untuk bekerja , kamu harus tetap fokus belajar , biar ayah saja karena memang sudah kewajiban seorang ayah untuk bekerja mencari nafkah." Bima tersenyum tipis.

"Aidel tahu ayah hanya berpura-pura kuat menjalani kehidupan kita yang sulit ini. Ayah gak bisa bohongi Aidel," ucap Aidel menundukkan kepalanya.

Bima terkekeh tanpa suara "kamu belajar yang giat apalagi kamu akan mengikuti olimpiade sains. Ayah berjanji jika Aidel menang ayah akan memberikan Aidel hadiah spesial."

Aidel terkekeh kecil dengan matanya yang sudah membasah. Ayah nya itu selalu berhasil membuat nya tersenyum. Setelah selesai makan Aidel dan sang ayah langsung bersiap-siap untuk berangkat.

RASHAKA | ARLION : 193 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang