2

255 18 1
                                    

Alarm berbunyi cukup nyaring di kamar Yuju, membuat gadis itu terbangun dari mimpi indahnya. Tangan kanan Yuju bergerak mencari keberadaan jam beker yang berdering cukup keras itu, kemudian mematikannya.

"Eum, sudah jam enam saja" gumam Yuju
Dia menggeliat, menarik paksa kesadarannya untuk kembali ke dalam tubuhnya.

Yuju pun duduk, dan dia terkejut karena Sowon lagi-lagi sudah ada di dalam kamarnya.

"Selamat pagi" ucap Sowon ramah.

Yuju menghela nafas panjangnya, kemudian dia mengalihkan atensinya pada pakaian sekolahnya yang sudah tersedia rapih di sofa lengkap dengan atributnya, membuat Yuju bermonolog ria di dalam fikrahnya.

"Ini Sowon yang menyiapkan?" gumam Yuju

Gadis itu kemudian bangkit dan mulai beranjak pergi ke dalam kamar mandi. Lagi-lagi dia tak mempedulikan keberadaan Sowon di dalam kamarnya, sebab dia memang tak pernah mengakui kakak tirinya itu.

Sementara Sowon, dia hanya terdiam seraya memperhatikan adik tirinya yang bersikap cuek kepadanya.
"Sabar Sowon, Yuju hanya butuh waktu untuk mengakuimu" Sowon membatin.

Beberapa saat kemudian, Yuju sudah selesai berpakaian rapih dan siap pergi ke sekolah.

Gadis itu melangkahkan kakinya keluar kamar, menuruni beberapa anak tangga untuk mengambil sepatunya yang tersimpan di rak sepatu yang ada di bawah tangga.

"Oh, aku lupa memperbaiki ini" gumam Yuju

Dia kelihatan kebingungan saat melihat sepatunya yang telah jebol pada bagian bawahnya. Kemarin Yuju lupa memperbaikinya karena terlalu sibuk dengan emosinya, belum lagi ayahnya mengajak nya keluar untuk bercengkrama dengan keluarga barunya, membuat Yuju tak memiliki waktu untuk memperbaiki sepatunya.

Yuju menghela nafas, kemudian dia mengambil sepatunya dan tetap memakai sepatu itu, namun dia mengakalinya dengan mengikat tali sepatunya bersamaan dengan alas sepatunya yang jebol. Jadi, gadis itu masih bisa menggunakan sepatunya.

Setelah siap, dia melangkahkan kakinya keluar rumah yang ternyata Sowon sudah menunggunya bersama dengan ibu tirinya.

"Sudah siap berangkat?" tanya Sowon ramah.

Yuju diam dan tak menjawab pertanyaan dari Sowon. Gadis itu melangkahkan kakinya menjauhi rumah, meninggalkan Sowon dan ibunya di depan rumah.

"Sowon, jaga dongsaeng mu dengan baik di sekolah ya!" pinta ibunya.

"Ne, eomma. Sowon berangkat" ujar Sowon pamit.

Gadis itu mengejar adik tirinya yang sudah jalan lebih dulu. Dia melangkahkan kaki tepat di belakang Yuju tanpa sedikitpun berniat menyamakan ritme langkah kakinya dengan langkah kaki Yuju.

Sesampainya di halte, keduanya berdiri cukup berjauhan dengan Yuju yang enggan melirik sedikitpun ke arah Sowon, sedangkan Sowon tak bisa melepaskan pandangannya pada Yuju.

Tidak lama berselang, bus yang akan mengantar mereka ke sekolah pun tiba. Yuju menaiki bus itu, diikuti oleh Sowon. Mereka berdua pun berangkat ke sekolah bersama-sama.

***

Di sekolah, Yuju dan Sowon harus berpisah dikarenakan mereka menempati posisi yang berbeda. Yuju masih kelas satu, dia baru saja masuk SMA beberapa bulan yang lalu, sementara Sowon sudah kelas tiga dan sebentar lagi akan lulus dari SMA itu.

Oleh karenanya, Sowon tak bisa lagi mengikuti Yuju karena ruang kelasnya berbeda gedung dengan adik tirinya itu, sehingga dia harus rela membiarkan adiknya pergi untuk belajar di ruang kelas masing-masing.

MY STEPSISTER IS THE MAFIA BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang