22

113 8 0
                                    

"Unnie, apa kamu lelah?" tanya Yuju.

"Ne, aku lelah. Ternyata belajar berenang itu sangat melelahkan." ujar Sowon.

Sowon memiringkan tubuhnya pada ranjang empuk, menaikkan selimut dan perlahan memejamkan matanya untuk tertidur.

"Unnie, apa kamu sudah tidur?" tanya Yuju.

Satu menit

Dua menit

Tiga menit~

Tidak ada jawaban dari Sowon atas pertanyaan yang Yuju lontarkan.
Melihat hal itu, tangan Yuju bergerak mengelus lembut puncak kepala Sowon dengan sangat perlahan.

"Unnie, chankanmanyo. Aku harus menemui Soojin dan Dino dulu, karena kalau tidak dirimu akan dalam bahaya seperti tadi. Mianhae, unnie" Yuju membatin.

Perlahan-lahan, Yuju turun dari ranjang empuk di kamar hotelnya. Langkah kakinya yang berat menapak tegas pada lantai kamar, meninggalkan Sowon yang tengah tertidur seorang diri.

Tanpa sadar sebenarnya Sowon tidak benar-benar tidur, dia tahu Yuju akan menemui adik-adik tirinya karena sebelum mereka kembali ke kamar, manik mata Sowon sempat menangkap dua sosok adik tiri Yuju yang diam-diam selalu mengawasi mereka berdua. Penglihatan seorang pemimpin mafia benar-benar tidak bisa di remehkan.

"Pada akhirnya kamu memilih untuk pergi meninggalkanku, Yuju-ya" Sowon membatin.

***

"Unnie, kenapa lama sekali? Kami sudah menunggumu sangat lama" ujar Soojin.

"Mianhae, aku tidak bisa keluar jika Sowon unnie masih terbangun" ujar Yuju.

"Huh, lain kali akan langsung ku bunuh saja yeoja brengsek itu." ujar Dino.

"Hajima, Dino-ya! Kamu sudah berjanji kepadaku untuk tidak menyentuh Sowon unnie sedikitpun jika aku mau menaati kalian" ujar Yuju panik.

"Kamu harus belajar melupakan yeoja sialan itu, unnie. Karena selanjutnya kita akan tinggal bersama. Aku tidak mau unnie ku berada di lingkungan yang buruk, seperti rumah kediaman Choi." ujar Soojin.

Yuju terdiam.
Matanya berputar malas menanggapi pernyataan Soojin. Batinnya bergejolak kesal dan rasanya ingin memukul kedua adik tirinya itu, tapi bagaimana bisa? Bagaimana bisa Yuju memukul mereka yang merupakan adik tirinya? Yuju tak bisa berkata-kata mendengar tingkah Soojin dan Dino yang sangat jauh berbeda dengan Sowon meski mereka bertiga sama-sama berasal dari dunia yang sama, dunia kelam bernama mafia.

"Sudah yuk! Hari ini kan agenda kita mau bersenang-senang, jadi jangan rusak hari baik ini dengan pertikaian!" ujar Dino menengahi.

"Maja maja, kita harus gunakan kesempatan yang sedikit ini untuk mempererat hubungan persaudaraan kita. Unnie, kaja!" seru Soojin.

Mereka bertiga pun pergi meninggalkan restoran, melangkahkan kaki keluar dari hotel untuk mencari tempat bersenang-senang di pulau Jeju. Tanpa sadar, Sowon melihat dan mendengar semua percakapan mereka bertiga dari balik sekat dinding yang membatasi antara restoran dengan ruang publik lainnya. Gadis itu hanya bisa mengelus dada setelah tau kalau Yuju berusaha melindunginya, terbukti saat Dino mengingatkan kembali ancaman yang akan dia lakukan pada Sowon jika Yuju enggan menghabiskan waktu bersama mereka. Ancaman itu sontak membuat Yuju reflek dan memohon agar mereka tidak menyentuh Sowon sama sekali.

Namun, tindakan itu tetap tidak bisa dibenarkan oleh Sowon mengingat dirinya tidak membutuhkan perlindungan apapun dari Yuju karena tanpa adik tirinya melakukan itu, Sowon sudah pasti ada yang melindungi. Saat ini saja ada sekitar 5 sampai 10 orang anak buahnya yang menyamar sebagai tamu hotel untuk mengawasi setiap gerak gerik Sowon jika sewaktu-waktu ada masalah yang terjadi dengan pemimpin Venom Bullets itu. Jadi, alasan Yuju untuk melindungi Sowon dianggap hanya sebuah klise lama untuk menutupi maksud dari keinginan asli dari hati Yuju.

MY STEPSISTER IS THE MAFIA BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang