Pertarungan antara Sowon dan Umji tidak terelakan. Iblis yang tengah menguasai Sowon membuat gadis itu tampak beringas menyerang Umji. Tidak sedikitpun serangan yang Sowon arahkan meleset dari sasarannya, membuat Umji harus jatuh bangun menolong dirinya sendiri dari kekejaman Sowon.
Sementara itu, Soojin dan Dino sudah mendekat ke arah Yuju. Mereka mencoba membantu Yuju menghentikan pendarahan pada kakinya, ya minimal mereka bisa membantu Yuju mengurangi rasa sakit pada kakinya yang hancur.
Yuju sendiri nampak begitu sedih dengan perubahan sikap yang Sowon tunjukkan kepadanya. Janji akan melindungi Yuju yang kerapkali Sowon lontarkan selalu terngiang di dalam kepalanya, membuat Yuju kembali tenggelam dalam masa lalu menyenangkan yang sukses Sowon torehkan di dalam benak seorang Choi Yuju.
Kini, Yuju sudah melihat semuanya. Kepalsuan sikap dan perilaku yang Sowon tunjukkan demi menutupi sikap aslinya yang kejam, tapi-- Entah kenapa manik mata Yuju masih bisa menangkap kerapuhan hati Sowon. Gadis itu masih bisa merasakan kalau Sowon sebenarnya lelah bersikap kejam seperti itu dan ingin berubah menjadi gadis yang lemah lembut.
Hanya saja, masalah emosi akibat kerusakan otak yang dia derita tak bisa dia abaikan. Emosinya tak pernah bisa dia kendalikan setelah Sowon hampir mengalami kematian akibat overdosis obat-obatan terlarang, membuat Sowon seperti memiliki dua kepribadian berbeda.
Sowon yang lemah lembut dan penyayang serta Sowon yang kejam dan bengis.
Keduanya bersatu di dalam tubuh yang sama, membuat siapa saja ragu untuk mengenal Sowon karena mereka takut jika Sowon akan menyakiti mereka saat dirinya memasuki fase kejam dan bengis.
Kembali ke pertarungan Sowon dan Umji yang telah berjalan satu jam lamanya. Umji terlihat sudah tak mampu lagi bangun dan berdiri untuk melawan Sowon. Gadis yang kini bermarga Choi itu sudah berkembang jauh di luar dugaan Umji, sehingga Umji tak mampu lagi mengalahkannya meski dulu Umji selalu bisa menang dalam latih tanding melawan Sowon.
Umji tak bisa membaca pola gerakan Sowon, tak mampu mengikuti ritme serangan yang Sowon lancarkan, membuat dirinya harus rela babak belur akibat perlawanan itu.
Gadis itu tumbang tepat di hadapan Yuju. Meninggalkan secercah trauma bagi penonton yang menyaksikan karena sepertinya Sowon masih belum tampak puas setelah menghajar Umji habis-habisan.
"Unnie, hentikan semua kegilaan ini!" Teriak Yuju memecah keheningan.
Gadis itu memaksakan dirinya untuk bangkit dari posisi duduknya. Melangkah perlahan ke arah Sowon dengan menahan kakinya yang terasa sangat sakit, kemudian dia memeluk Sowon dengan sangat erat sesampainya dia di dekat kakak tirinya itu.
"Hentikan semuanya! A-aku mengaku salah, unnie. Ka-kamu benar, aku ini lemah dan tak berdaya. Aku tidak bisa menolongmu karena aku tidak bisa menyelamatkan diriku sendiri dari amukanmu. Mianhae, unnie." ujar Yuju dengan nada suara pilu.
"Semua rasa marah dan benci yang terpendam di dalam hatimu-- lampiaskan saja kepadaku! Dari awal masalah ini berpusat kepadaku." Yuju melanjutkan.
"Aku yang tak mau menurutimu, aku yang selalu ingin terlihat kuat di hadapanmu, aku yang egois ingin selalu melindungimu dalam dekapanku tanpa sadar kalau aku ini lemah." Yuju mulai menangis seraya mengeratkan pelukannya.
"Mianhae, unnie. Jeongmal mianhae, aku telah menjadi dongsaeng yang buruk untukmu. Aku minta maaf dari lubuk hati terdalamku karena telah membuatmu marah dan kecewa." ujar Yuju.
Tak ada jawaban
Sowon tak berniat menjawab curahan hati adik tirinya itu karena rasa kecewa yang kerapkali dia dapatkan dari Yuju. Keegoisan keduanya beradu kuat, menimbulkan kerenggangan hubungan adik kakak diantara keduanya sampai akhirnya salah satu diantara mereka terluka karena singgungan keegoisan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY STEPSISTER IS THE MAFIA BOSS
Fanfiction"Sudah ku bilang dia bukan kakak ku! Aku tak sudi memiliki kakak sepertinya" - Choi Yuju "Yuju-yya, aku menyayangimu melebihi apapun" - Choi Sowon Terbit setiap Rabu dan Jum'at