40

89 8 0
                                    

*Pletak*
*Pletak*
*Pletak*

Suara cambukan keras menyelusup ke dalam telinga dan menggema ke sekitar ruangan tersebut. Disana, terlihat Sowon tengah di tengkurapkan di atas sebuah meja tanpa busana dengan punggung penuh luka.

Kedua tangannya terbelenggu dengan sebuah pisau menancap kuat pada punggung tangannya, sedangkan kakinya terikat kuat dengan sebuah tambang serabut tajam yang bisa mengikis kulit kakinya secara perlahan tatkala gadis itu menggerakkan kakinya.

Dengan keras, Jeonghan mengadukan cambuk rotan miliknya dengan punggung putih Sowon yang sudah lama hancur akibat perlakuan yang sama dari orang yang berbeda.

"Sudah lama sekali aku tidak melakukan ini padamu, Sowon-ssi. Rasanya sangat menyenangkan mendengar rintihan keras dari bibir manismu" ujar Jeonghan.

"Arkh!"

Dengan sangat keras Jeonghan menarik puncak kepala Sowon, membuat kepala gadis itu mendongak menghadapkan pandangannya pada sosok Yoon Jeonghan.

"Berteriaklah, Sowon! Berikan diriku teriakan keputusasaan dirimu! Berteriaklah sampai hati nuranimu kembali mati dan dirimu kembali menjadi wanita bengis dan kejam!" ujar Jeonghan.

"Aku tidak akan kembali--"

*Pletak*

"Arkh!"

Sowon kembali berteriak tatkala punggungnya kembali merasa panas dan perih setelah rotan berkecepatan tinggi mencium cepat punggungnya, meninggalkan luka robek dan darah yang mengalir deras dari sana.

"Kamu tidak bisa menolaknya, Sowon. Ingat takdirmu! Kamu itu ditakdirkan untuk selalu menjadi kelinci percobaanku, jadi--"

*Bledug*

"Eumh--"

Jeonghan mengadukan kepala Sowon dengan meja yang menjadi alas tidurnya saat ini. Tindakan itu sukses membuat darah mengalir deras dari kening Sowon yang robek akibat patahnya tulang pipih penyusun tengkorak gadis itu.

"Jangan pernah melawanku, Kim Sowon!" ketus Jeonghan dengan nada suara mengerikan.

"Aku bukan kelincimu!!! Aku punya kehidupan sendiri dan takdirku bukan kamu yang menentukan." ujar Sowon.

"Oh, begitukah? Aku akan menyiksamu sampai tak ada jalan keluar selain memohon kematian kepadaku." ujar Jeonghan.

"Silahkan saja kalau kamu mampu!!!" ketus Sowon menantang.

Senyum jahat terlukiskan pada paras Jeonghan tatkala Sowon menantang pria itu untuk mengubahnya kembali menjadi gadis yang dingin dan kejam seperti saat dirinya belum bertemu dengan Yuju.

*Bledug*

"Arkh!"

Sowon kembali berteriak merintih kesakitan saat Jeonghan kembali mengadukan kepalanya dengan meja. Darah segar mengalir semakin deras dari kening Sowon bersamaan dengan rasa pusing yang mulai mencekam kepalanya.

Pandangan Sowon seketika menjadi buram seiring berjalannya waktu, tapi-- dia tak bisa menyelami alam bawah sadarnya karena Jeonghan pasti akan menyetrumnya sesaat setelah dia kehilangan kesadarannya sehingga Sowon kembali tersadar meski dalam keadaan yang lemah.

Sungguh, keadaan Sowon saat ini jauh lebih buruk dari apa yang dibayangkan. Pria bermarga Yoon itu sangan terobsesi dengan Sowon dan berniat menjadikan gadis itu kembali dibawah kendalinya seperti beberapa tahun silam.

***

"SOWON UNNIE?!" Teriak Yuju.

Gadis itu kembali terbangun dengan cepat setelah bermimpi sangat buruk tentang Sowon. Dia kembali melihat Sowon datang kehadapannya melalui mimpi, melihat sosok kakak tirinya itu penuh dengan darah dan keringat yang mengucur deras dari seluruh tubuhnya.

MY STEPSISTER IS THE MAFIA BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang