Waktu yang paling ditunggu-tunggu semua siswa pun tiba, yakni waktu pulang sekolah bagi siswa kelas 1 dan 2, sedangkan kelas 3 harus melanjutkan pendidikan dengan simulasi ujian praktik yang akan dilaksanakan bulan Januari tahun depan. Pembedaan jadwal pulang itu sukses membuat seluruh siswa kelas 3 berteriak dan mengeluh, bisa-bisanya sekolah membuat simulasi ujian praktik di bulan November dan bukanlah bulan Desember seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun, keluhan itu juga percuma karena semua keputusan sekolah sifatnya mutlak dan tidak bisa di ganggu gugat, kecuali... Ya, you know lah apalagi itu sekolah swasta.
Hari ini, Yuju pulang sendirian ke rumahnya setelah dia menolak ajakan Eunha yang mengajaknya pulang bareng dengan menaiki mobil pribadinya. Gadis itu pun melangkahkan kakinya keluar menuju gerbang kelas, namun sorot matanya menangkap bayangan sosok yang dia kenali.
"Itu, Sowon?" batin Yuju.
Kaki Yuju secara otomatis berjalan mengekori gadis yang dia lihat untuk mencari tau apa yang Sowon lakukan di luar kelas padahal waktu pulang belum tiba bagi siswa kelas 3.
Dia terus membuntuti Sowon yang berjalan ke sebuah kafe yang berada tak jauh dari sekolah. Disana Yuju melihat Sowon memesan beberapa minuman kopi dan teh yang menjadi menu andalan di kafe tersebut, beberapa saat setelah itu dia mulai bersembunyi karena Sowon akan keluar dari kafe itu dengan membawa pesanan.
"Apa yang dia lakukan?" gumam Yuju.
Yuju kembali mengikuti Sowon yang kembali masuk ke gedung sekolah melalui pintu utama.
"Dia tidak terlihat seperti siswa yang bolos, apa dia sedang di suruh oleh seonsangnim ya?" gumam Yuju.
Usai membuntuti Sowon dan tak lagi melihatnya berada di luar sekolah, Yuju memilih untuk kembali ke rumahnya setelah seluruh prasangka terhadap Sowon yang membolos salah.
Sementara itu, Sowon yang tengah bersembunyi di salah satu dinding sekolah hanya bisa tersenyum. Rupanya dia sudah mengetahui kalau dirinya di buntuti sehingga dia tidak bisa pergi dengan bebas ke tempat yang menjadi tujuannya.
"Mianhae, Yuju-ya. Tidak hari ini" batin Sowon.
***
"Aku pulang" ujar Sowon.
Sowon melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah, membuka sepatunya lalu merapihkannya ke rak sepatu.
"Sowon, kamu baru pulang?" ujar ayahnya.
"Ne, appa." ujar Sowon.
"Kalau begitu makan dulu, kebetulan jam makan malam baru saja tiba" ujar ayah.
"Mianhae, appa. Sowon tidak akan bergabung makan malam hari ini, Sowon lelah" ujar Sowon.
"Ah, arraseo. Beristirahatlah, anakku!" ujar ayah.
Sowon hanya tersenyum.
Dia pun melangkahkan kakinya menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya."Bukankah seharusnya kamu pulang jam 5? Kenapa kamu baru pulang jam 8? Perjalanan dari sekolah menuju rumah hanya berkisar 30 menit, kemana saja kamu?" ketus Yuju.
Sowon tersentak mendengar ucapan adiknya itu saat dirinya secara tak sengaja bertemu dengan Yuju ketika baru saja tiba di lantai dua. Kepalanya dia tundukkan disertai pandangannya yang dia alihkan ke arah bawah, lurus sejajar dengan tundukkan kepalanya dan posisi kakinya. Langkah kakinya yang tegas berjalan melewati Yuju yang tengah berdiri di ambang pintu kamarnya begitu saja, seolah-olah dia tak menginginkan adanya pembicaraan dengan adik tirinya itu.
Hati Sowon takut sehingga dia memilih untuk menghindari adik tirinya itu.
Geram, itu yang Yuju rasakan ketika Sowon menghindari dirinya. Terlihat jelas dari raut wajah Yuju kalau sebenarnya dia masih menginginkan Sowon bersikap seperti biasa terhadapnya meskipun identitasnya sudah di ketahui, tapi sepertinya Yuju tak akan pernah mendapatkan Sowon yang seperti kemarin. Gadis itu sudah memilih untuk menghindar dari Yuju karena rasa takut yang bergemul jadi satu di dalam hati Sowon.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY STEPSISTER IS THE MAFIA BOSS
Fanfiction"Sudah ku bilang dia bukan kakak ku! Aku tak sudi memiliki kakak sepertinya" - Choi Yuju "Yuju-yya, aku menyayangimu melebihi apapun" - Choi Sowon Terbit setiap Rabu dan Jum'at