Umji dan Jaehyun terlihat masih terjaga setelah Jeonghan memberikan mereka tugas untuk menjaga Sowon yang tertidur lelap setelah penyiksaan yang bertubi-tubi. Umji terlihat menundukkan kepalanya seraya menyandarkan tubuh lelahnya pada dinding lalu perlahan merosot turun dan terduduk dilantai dengan begitu nyamannya.
Jaehyun yang melihat Umji terduduk pun ikut menurunkan badannya, duduk di sebelah gadis yang telah menemaninya selama ini di dunia mafia sekaligus gadis yang telah membuka hatinya akan cinta. Ya, Jaehyun mencintai Umji sejak pertama kali Sowon memperkenalkan gadis itu sebagai partner in crime nya. Namun sayangnya Jaehyun sama sekali tak bisa mengungkapkan perasaannya itu pada Umji sebab dia tau kalau di dalam dunia mafia, cinta tak akan pernah bisa berkembang selayaknya kehidupan normal.
Orang-orang yang hidup dengan cinta selain daripada dirinya sendiri akan tersingkir dengan cepatnya, entah itu dibunuh secara sengaja atau terbunuh karena suatu hal. Intinya, Jaehyun tidak akan pernah bisa merasakan ketenangan jika dia nekat menyatakan cintanya pada Umji.
Tangan Jaehyun kemudian bergerak, menyeka air mata Umji yang perlahan turun melewati pipi tembemnya yang menggemaskan. Sikapnya itu membuat Umji menoleh, menampakkan kedua bola matanya yang begitu indah namun terkesan mengerikan sebab Jaehyun berhasil mendapati kondisi hati Umji yang meraung-raung meminta pertolongan hanya dengan melihat kedua bola mata tersebut.
"Kamu tau kan kalau cinta itu dilarang disini?" tanya Umji perlahan menepis tangan Jaehyun dari atas pipinya.
"Ya, aku tau. Maaf karena tanganku reflek menyentuh pipimu saat air matamu mengalir." jawab Jaehyun dengan raut wajah kecewa karena lagi-lagi cintanya bertepuk sebelah tangan.
"Apa yang kamu harapkan dari gadis sepertiku? Kamu mengikutiku dan memilih ikut membantuku membalaskan dendam pada Jeonghan. Apa sebenarnya yang kamu lihat dari diriku?", tanya Umji yang nampak seperti sebuah racauan.
Jaehyun terdiam sejenak dengan raut wajah yang menggambarkan berapa bingungnya dia dengan pertanyaan itu. Saat ini hatinya kalut dan fikrahnya ikut kebingungan karena dia tak mungkin menjawab jujur ucapan Umji perihal dia mencintai gadis belia itu. Dia ingin mencari alasan lain yang lebih logis dan tentunya tetap pada tujuan nya selama ini, yaitu menyatakan cintanya pada sang gadis pujaan.
"Aku hanya kasihan denganmu. Itu saja, tidak lebih." jawab Jaehyun dengan perkataan seadaanya.
Umji tersenyum, kemudian dia menyandarkan tubuhnya pada lengan Jaehyun yang sontak membuat jantung pria itu berdetak dengan sangat cepat lagi tak beraturan, seolah dia sedang memberitahu Umji kalau dia berbohong padanya. Umji kembali tersenyum lalu dengan sengaja meletakkan tangan kirinya pada dada kiri Jaehyun yang lantas membuat pria itu reflek menyentuh tangan Umji lalu menurunkannya.
"Bukan waktu yang tepat untuk menggodaku disini, Umji-ya. Kita akan bergerak sebentar lagi karena tepat pukul dua malam nanti, Jeonghan telah menyuruh anak buahnya untuk menangkap Yuju dan menghancurkan semua yang ikut dengannya." ujar Jaehyun mencoba mengalihkan perhatian Umji.
"Aku tau, tapi itu kan masih sangat lama. Jeonghan baru saja mengembalikan Sowon-ssi setelah dipamerkan sebagai barang dagangan sore tadi. Masih ada waktu untuk kita beristirahat sebelum kita bergerak menyelamatkan tuan kita." ujar Umji.
"Aku tidak mau menunggu lama, tapi kenapa waktunya berjalan sangat lama? Ini membuatku gila." Jaehyun mulai meracau.
Umji kembali tersenyum, kemudian dia berdiri lalu melakukan peregangan sejenak.
"Bagaimana kalau kita makan dulu? Kita sedaritadi belum makan apapun, dan kita juga belum menghubungi mereka tentang rencana kita." ajak Umji pada Jaehyun.
Jaehyun menarik nafasnya dalam, kemudian ikut berdiri tepat di sebelah Umji. Dia menatap gadis pujaan hatinya itu begitu dalam sebelum akhirnya berjalan lebih dulu dan meninggalkan Umji di belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY STEPSISTER IS THE MAFIA BOSS
Fanfiction"Sudah ku bilang dia bukan kakak ku! Aku tak sudi memiliki kakak sepertinya" - Choi Yuju "Yuju-yya, aku menyayangimu melebihi apapun" - Choi Sowon Terbit setiap Rabu dan Jum'at