37

75 9 0
                                    

"Sa-kit, sakit sekali" rintih Sowon.

"Hentikan semuanya! Sa-sakit" keluh Sowon.

Jeonghan hanya tersenyum jahat setelah menjadi orang terakhir yang mencicipi madu perawan dari Sowon.

Wanita itu, dia di jual untuk melayani tindakan seksual dari 2 pria hidung belang yang membayar kepada Jeonghan. Kedua pria itu sukses membuat Sowon merasakan sakit yang luar biasa pada bagian kemaluannya hingga bagian bawah perutnya. Apalagi salah satu pria bejat itu merupakan seorang masokis, jadilah Sowon menerima perlakuan seks yang kasar karena si pria yang sangat menyukainya.

Kini Sowon hanya bisa merintih kesakitan dengan luka memar di sekujur tubuhnya setelah di paksa berhubungan seks. Selain itu, daerah kemaluannya juga terlihat mengalirkan banyak cairan merah nan pekat sampai tercium bau amis yang menyengat.

"Kerja bagus, jagiya. Aku sangat menyukai saat dirimu bergoyang bersamaku. Hembusan nafas yang membelai wajahku, raut wajahmu saat menghayati permainan, aku menyukainya." ujar Jeonghan.

"Argh!"

"Sayangnya, hari ini adalah hari terakhir kita bersenang-senang seperti ini. Selanjutnya... Aku akan membawamu ke Hongkong, dan menjualmu kepada mereka yang penasaran dengan wanita termahal di pasar gelap Korea. Kamu membawaku pada keuntungan besar, jagiya" ujar Jeonghan lagi.

Sowon kembali menggeliat pelan saat Jeonghan mulai turun dari atas tubuhnya. Pipi kanannya dia tempelkan pada ranjang empuk yang sudah basah dengan peluh, darah, dan air mata. Menyembunyikan rasa takut, sakit, dan keinginan untuk meninggalkan dunia setelah mengalami pemerkosaan berkali-kali.

Psikologis Sowon mulai terganggu, dia mulai bisa melihat-melihat bayangan tak kasat mata dari orang-orang yang sangat dia cintai, yakni ayahnya dan juga Yuju, seolah-olah mereka mengajak nya untuk meninggalkan dunia.

Atensi Sowon juga tak pernah dia arahkan pada Jeonghan setelah mengalami pemerkosaan itu. Fikrahnya tak lagi peduli dengan kehidupan dunia, dan dia juga sudah mulai bodo amat dengan apa yang akan terjadi pada tubuhnya.

Jika memang harus mati, yaudah mati.

Begitu isi benak Sowon.

Air mata kembali menetes dari pelupuk mata Sowon ditengah kekalutan hidupnya, ditengah perasaannya yang tak karu-karuan, dan mungkin ini akan menjadi air mata terakhir yang dia jatuhkan di dunia karena saat ini Jeonghan tengah mempersiapkan obat bius untuk membuat Sowon tertidur.

"Jaljayo, Sowon-ah. Mimpi yang indah" ucap Jeonghan.

Jeonghan mulai mengalirkan obat bius yang telah berada di dalam tabung suntikan ke dalam tubuh Sowon melalui lengan atas sebelah kirinya. Jarum suntik yang menusuk ke dalam pori-pori Sowon tak lagi bisa di rasakan oleh Sowon karena dirinya sudah terlalu sering mendapatkan rasa sakit yang lebih menyakitkan ketimbang rasa sakit yang dihasilkan dari tusukan jarum.

Kelopak matanya perlahan mulai memberat, nafasnya yang buncah mulai stabil bersamaan dengan rasa kantuk luar biasa yang dia rasakan saat ini. Perlahan dia mulai dipaksa masuk ke alam mimpinya.

"Yuju-ya, selamat tinggal" batin Sowon.

Sowon mulai tak sadarkan diri meninggalkan dunia untuk sementara waktu akibat efek obat bius yang mengalir di dalam tubuhnya, menyatu dan berkeliling bersama darah ke seluruh tubuhnya.

Melihat Sowon yang sudah tak sadarkan diri, Jeonghan mulai bangkit untuk bersiap karena hari ini dia memiliki pertemuan terakhir dengan Half Soul. Dia berencana untuk menghancurkan kelompok mafia itu setelah berhasil mendapatkan Sowon, sebab dia menginginkan keuntungan seratus persen atas penjualan wanita termahal di pasar gelap Korea Selatan itu.

MY STEPSISTER IS THE MAFIA BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang