36

98 10 0
                                    

Sowon terlihat sudah bergabung dengan SinB, Yugyeom, Ha Sung Woon, Seungyoun, dan Jaehwan. Mereka semua terlihat berkumpul di sebuah gedung yang merupakan aset Venom Bullets berlokasi tak jauh dari tempat pelelangan yang akan diselenggarakan oleh Jeonghan.

"Aku tidak tau kenapa tiba-tiba dia mulai menyelenggarakan pelelangannya hari ini. Menurutku ini terlalu mencurigakan." ujar SinB.

"Aku pikir hanya diriku yang berpikiran seperti itu, ternyata dirimu sama saja dengan ku." ujar Jaehwan.

"Lalu, apa yang akan kita lakukan? Apa kita tetap pada rencana awal atau apa?" tanya Seungyoun.

"Menurutku, kita fokus pada rencana awal saja. Kita akan serang mereka besok, bukan begitu Sowon-ssi?" tanya SinB.

Mendengar namanya di panggil, Sowon menghela nafas sejenak kemudian menapakkan punggungnya dengan nikmat pada kursi empuk miliknya.

"Aku berpikir sebaliknya. Lebih cepat kita membunuh Jeonghan, akan lebih cepat pula satu masalah kita terselesaikan." ujar Sowon.

"Tapi bukannya ini terlalu aneh? Kenapa dia tiba-tiba membuat pelelangannya menjadi dua hari dalam jangka waktu yang relatif singkat? Aku pikir ini adalah jebakan." ujar Ha Sung Woon.

"Sung Woon-ssi, benar. Ini pasti jebakan, aku sarankan kita jalankan misi sesuai rencana saja." ujar Jaehwan.

Lagi, Sowon menghembuskan nafas beratnya menandakan fikrahnya tengah berpikir keras untuk menentukan keputusan terbaik mengenai rencana pembunuhan terhadap Jeonghan.

"Arraseo, kita akan menjalankan misi sesuai rencana tapi... SinB-ah, malam ini temani aku bertemu dengan Umji. Aku sudah berjanji akan menemuinya malam ini di kafe pelangi." ujar Sowon.

"Kafe pelangi? Bukannya itu kafe milik appa tirinya Yuju? Itu berarti dia berusaha menjebakmu dong?" tanya SinB terkejut.

"Aku tau, tapi dari informasi yang ku dengar kafe itu sudah berpindah kepemilikan. Jadi, Lee brengsek itu bukan lagi pemilik sah kafe itu."  ujar Sowon.

"Aku akan ikut juga kalau begitu." ujar Jaehwan.

"Aku juga, karena aku ingin memastikan pemimpinku selamat." ujar Ha Sung Woon.

"Mian, aku tidak bisa ikut karena Shinwon-ssi akan datang malam ini untuk mengantar keperluan kita yang akan kita gunakan besok." ujar Yugyeom.

"Aku akan membantu Yugyeom, mianhae." ujar Seungyoun.

"Tidak perlu, aku akan pergi bersama SinB. Kalian selesaikan saja tugas kalian masing-masing." ujar Sowon.

"Geuraeyo, Sowon-ssi." jawab kompak semua bawahan Sowon.

"Umji-ya, aku harap kamu memiliki informasi yang aku butuhkan tentang Jeonghan. Aku percaya padamu." gumam Sowon.

***

Malam harinya, Sowon sudah tiba di kafe pelangi bersama SinB. Kedua gadis itu menggunakan pakaian jaket kulit dan celana jeans berwarna hitam lengkap dengan topi serta masker sebagai penyamaran.

Mereka sengaja menggunakan penyamaran karena saat ini keduanya berada di lokasi musuh, lebih tepatnya adalah lokasi di mana hampir semua mafia yang ada di seluruh negeri sedang berkumpul di Gangnam untuk menghadiri pelelangan narkoba yang akan dilaksanakan esok hari.

Sowon dan SinB terlihat memilih meja yang terletak di ujung kafe paling dalam untuk menghindari mata-mata musuh yang bisa saja tengah mengamati mereka berdua. Sambil menunggu, Sowon dan SinB kompak memesan 1 minuman dengan jenis yang sama, yakni Hot Americano.

MY STEPSISTER IS THE MAFIA BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang