45

146 12 0
                                    

Sore mulai menjelang, kedua kakak beradik itu telah selesai dengan aktivitas masing-masing di toko es krim. Yuju yang baru saja menghabiskan gelas es krim yang ke 3 nya seketika mendorong gelas kosongnya ke arah tengah dengan ekspresi wajah yang murung. Dia berpikir kalau saat ini adalah waktu untuk mereka kembali berpisah.

Kemurungan Yuju itu lantas membuat Sowon menjadi bingung sebab sang adik tiba-tiba tak mau menatapnya seperti tadi.

"Waeyo, Yuju-ya?" Tanya Sowon pada Yuju sambil menyingkirkan gelas yang mengganggu pandangannya menatap Yuju.

Yuju hanya terdiam, kemudian dia menggeleng pelan dengan kepala yang terus dia tundukkan.

Hal itu membuat Sowon semakin kebingungan, karena baru kali ini dia melihat Yuju yang murung seperti itu apalagi saat gadis itu tengah menghabiskan waktu bersama. Jujur, Sowon tak bisa mengerti bagaimana perasaan Yuju saat ini.

"Yuju-ya, katakan saja! Apa yang membuatmu tiba-tiba murung?" Tanya Sowon sekali lagi sambil membelai lembut pelipis wajah adik tirinya tersebut.

"Sudah sore, unnie. Sudah waktunya pulang, tapi--" ujar Yuju dengan isak tangis yang mulai terdengar.

"Aku tidak mau pulang karena di rumah tidak ada siapa-siapa. Appa sedang bekerja di Ansan, sedangkan eomma-- dua bulan lalu baru saja diberi tugas di kota Busan. Aku sendirian sekarang." ujar Yuju sambil menyeka air matanya yang mulai sukses menerobos pelupuk matanya.

Yuju menghela nafasnya dengan berat sambil terus menundukkan kepalanya.

"Unnie, maukah kamu menemaniku dirumah? Untuk hari ini saja, aku mau kamu dirumah. Temani aku, ne?" Rengek Yuju pada Sowon agar gadis itu mau menuruti permintaannya.

"Tidak perlu sampai eomma dan appa pulang juga tak masalah. Hanya hari ini, setelahnya unnie boleh pergi lagi." ujar Yuju masih terus merayu Sowon.

Senyuman Sowon mengembang tipis setelah mendengar keinginan dari adik tirinya tersebut. Dirinya tak tahu menahu soal kedua orang tuanya yang pergi ke kota lain untuk bekerja dan meninggalkan Yuju sendirian dirumah, soalnya Sowon meninggalkan semua alat komunikasinya di rumah dan dia memilih menginap di rumah kediaman Somi dan Wonwoo yang sebenarnya mereka bertiga masih bersaudara.

Somi dan Wonwoo adalah kakak beradik dan merupakan anak dari Jeon ahjumma yang merupakan adik kandung dari ibunya. Itu berarti mereka masih sepupu dari Sowon dan masih memiliki ikatan darah dengan mereka berdua. Namun--

Sowon secara khusus meminta kepada mereka berdua agar tidak memberitahu keberadaannya pada sang ibu, sebab dia pasti akan disuruh pulang jika ibunya tau kalau Sowon berada disana.

Sebelumnya, Sowon sering melakukan hal tersebut ketika dirinya sedang stress berat. Dia selalu pergi ke rumah kakak beradik tersebut yang memang tengah merantau ke kota Seoul sehingga Sowon tak perlu jauh-jauh mencari tempat berlindung saat hatinya sedang tak beres. Dia akan melontarkan semua keluh kesahnya pada Somi, ataupun menjahili Wonwoo yang dikenal sebagai pria kalem dan memiliki lawakan yang garing. Sowon melakukan itu demi mengembalikan emosinya agar kembali stabil dan siap untuk kembali ke rumah.

Tangan Sowon pun bergerak mendongakkan kepala Yuju ke arahnya sehingga tampak bekas air mata membekas pada pipinya dan juga bola mata gadis itu yang masih memerah. Jari jempol Sowon bergerak mengelus tipis kelopak mata bagian bawah Yuju, menghapus air mata yang hendak meluncur kembali membasahi pipinya.

Senyum pun di kembangkan, dia masih mencoba memberikan kehangatan kepada sang adik yang tak mau berpisah dengannya tersebut.

"Kenapa kamu tidak pergi ke rumah eomma kandungmu? Disana kamu bisa bermain dengan Soojin dan Dino, bukan?" ujar Sowon.

MY STEPSISTER IS THE MAFIA BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang