41

94 7 0
                                    

Hari pembukaan lelang pun tiba, Yuta, dan Dino terlihat datang dengan setelan jas berwarna hitam dengan kemeja putih di dalamnya. Rambut keduanya tertata rapih, licin, dan tampak mengkilap, membuat ketampanan mereka berdua terpancar jelas ke seluruh penjuru ruangan.

"Lee Dino?!" panggil seseorang dari pukul 13 arah jarum jam.

Nampak seorang pria bertubuh tinggi dan tegap menghampiri Dino yang ternyata telah terpisah oleh Yuta.

"Jun gege, ni hao?" tanya Dino dengan bahasa Mandarin yang cenderung kaku dan berantakan.

"Haha, tidak peru mengucap Mandarin jika kamu tidak bisa mengucapnya dengan benar. Kamu akan jadi pusat perhatian jika mereka dengar kesalahanmu." ujar Jun.

"Mianhae, gege. Aku hanya mencoba apa yang aku bisa." ujar Dino.

"Mari kita berkeliling! Aku tidak sabar mengajakmu berkeliling hotel mewah yang dibangun kedua appa kita." ujar Jun.

Dino pun melangkah pergi bersama dengan Jun untuk berkeliling hotel sekaligus lokasi pelelangan itu dilaksanakan.

"Bagus, aku harus bisa mencari keberadaan Sowon noona di hotel ini. Karena aku yakin, noona sudah dipindahkan ke sini untuk di pamerkan pada mereka semua." batin Dino.

Sementara itu, Soojin dan Yuju terlihat sedang memantau setiap sudut dari hotel itu melalui kamera tersembunyi yang menempel pada jas kedua pria tampan tersebut. Keduanya memperhatikan mereka dengan seksama sekaligus mencaritahu titik-titik keamanan terlemah dari hotel megah yang menjadi tempat dilaksanakannya pelelangan barang aneh yang menjadi incaran para mafia.

**

"Hari ini hanya pembukaannya saja?" tanya Dino

"Maja, hari ini hanyalah pesta pembukaan. Apa kamu tidak membuka surat undangannya?" tanya Jun merasa heran.

"Sireo, aku tidak membukanya karena yang menerima surat itu adalah appa. Dia memberitahuku kalau aku akan mewakili kelompokku dalam acara ini." ujar Dino.

"Begitu rupanya, oh apa kamu tau?" tanya Jun.

"Mwo?" tanya Dino heran.

"Venom Bullets tidak datang, padahal mereka selalu datang dan sukses merebut barang paling mengesankan yang di jual disini." ujar Jun.

"Jinjja? Waeyo?" tanya Dino.

"Aku tidak tau, tapi dari rumor yang aku dengar pemimpin mereka menghilang secara misterius. Sayang sekali padahal saat di konfirmasi, Venom Bullets akan datang dan gadis mengerikan itu yang langsung mewakili kelompoknya." ujar Jun.

"Sayang sekali, memangnya apa yang mereka rebut di agenda tahun lalu?" tanya Dino.

"Seorang anak buah, dia adalah Jaehwan. Pria sadis dan mengerikan yang sangat susah diatur. Dia dulunya adalah bawahan dari kelompok mafia besar Cina tapi dia selalu membunuh rekan kerjanya sampai pemimpin mereka pun akhirnya menyerah dan menjual Jaehwan dalam pelelangan." ujar Jun.

"Apa yang terjadi setelah itu?" tanya Dino.

"Eumm... Gadis itu membelinya, dan ketika akan membawa Jaehwan pulang, mereka sempat bertarung seru di hadapan kami semua." ujar Jun.

"Lalu?" tanya Dino.

"Gadis itu sukses mengalahkan Jaehwan hanya dalam sekali serang. Jaehwan tumbang, tapi-- aku baru merasakan hawa membunuh yang mengerikan ketika pertarungan itu terjadi. Gadis itu mengubah ruang pesta menjadi tempat iblis mengamuk, benar-benar menyeramkan." jelas Jun.

MY STEPSISTER IS THE MAFIA BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang