35

90 11 1
                                    

Waktu pulang sekolah pun tiba, dengan malas Yuju merapihkan buku-buku pelajarannya ke dalam tasnya. Fikrahnya semrawut memikirkan yang baru saja terjadi di saat jam istirahat tadi.

"Apa benar Sowon unnie akan menjauhiku? Apa benar Sowon unnie tak mau lagi menganggapku dongsaengnya?" gumam Yuju.

Helaan nafas panjang dan berat selalu terdengar melesat dari saluran pernafasan Yuju. Gadis itu malas menggerakkan tubuhnya untuk kembali ke mansion tempat dirinya tinggal bersama keluarga tiri dari pihak ayahnya saat ini. Dia malas karena Sowon sudah tak lagi mengakui dirinya sebagai adik dan mungkin dia akan segera diusir setelah dianggap sebagai pengkhianat oleh Sowon.

"Huft, aku tidak mau pulang. Aku ingin menginap saja di mana aku bisa menenangkan diriku sendiri." gumam Yuju.

Beberapa saat berselang, Yuju mulai melangkahkan kakinya keluar dari ruang kelasnya dengan sangat berat. Kruk pada tangan kanannya semakin membuat dirinya kesulitan untuk bergerak cepat.

*bruk*

Belum juga Yuju keluar, dirinya menabrak seseorang yang menutupi langkahnya dengan sengaja.

"I-irene?!" ujar Yuju terkejut.

"Annyeong, Yuju-ya." sapa Irene.

"Apa yang..."

Yuju tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena Irene langsung menyergapnya, lalu membawa Yuju ke sebuah ruangan sepi yang jarang di kunjungi oleh orang lain.

"Lepaskan aku, Irene-ya! Lepaskan!" Yuju memberontak.

"Ikut saja, aku tidak akan menyakitimu." ujar Irene.

Sesampainya di ruangan itu, Irene mendorong Yuju dengan sangat kuat hingga membuatnya tersungkur ke lantai. Irene segera menutup pintu ruangan itu, kemudian menguncinya.

"Yuju-ya, sudah lama kita tidak bersenang-senang" ujar seseorang.

Yuju menoleh ke arah belakang dimana Yerin sedang melangkah pelan mendekati Yuju.

"Ye-yerin sunbaenim" ujar Yuju terbata-bata.

Yerin berjongkok tepat di hadapan Yuju, tangannya bergerak mengelus lembut paras cantik Yuju sambil memainkan lidahnya seolah-olah dia sedang terangsang.

"A-apa yang akan kamu lakukan, sunbae?" tanya Yuju.

"Aku... Sepertinya aku menyukaimu, Yuju-ya. Aku menginginkanmu." ujar Yerin.

"Ma-maksud sunbaenim?" ujar Yuju.

"Aku menginginkan mu, Yuju-ya" ujar Yerin.

Tangan Yerin berhasil menapak pada dagu manis Yuju, membuat gadis itu tak bisa berkata-kata, apalagi saat melihat kepala Yerin mulai mendekat sampai akhirnya Yuju bisa merasakan hembusan nafas Yerin membelai paras cantiknya.

"Berikan dirimu kepadaku, Yuju-ya!" ujar Yerin.

"Ha-hajima... eumh!"

Yerin sukses meraih bibir manis Yuju, mengulum lembut bibir tipis gadis bermarga Choi itu dan menikmatinya tanpa ragu.

Yuju sendiri berusaha keras untuk memberontak, mendorong tubuh Yerin agar menjauhinya, tapi... Tangan nakal Yerin membuat Yuju terlena. Gadis itu memainkan tangannya guna meraba-raba bagian tubuh Yuju, memijat hingga meremas bagian dadanya sampai membuat Yuju sendiri akhirnya terangsang.

"Nikmat sekali, Yuju-ya. Bibirmu sangat manis, dan tubuhmu sangat menawan. Aku menginginkannya, Yuju-ya." ujar Yerin.

"Hajima, Yerin sunbaenim! Hentikan semuanya!" ujar Yuju.

MY STEPSISTER IS THE MAFIA BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang