Tepat pukul 12 malam, Sowon kedatangan tamu dari seseorang yang sudah cukup lama menjadi incaran dirinya untuk di rekrut menjadi anak buah. Dia adalah Ha Sung Woon, pria muda yang memiliki latar belakang mengesankan di mata Sowon.
Mengesankan?
Yap, Ha Sung Woon adalah seorang pembunuh berdarah dingin yang jejak rekornya sangat mengesankan di mata para pemimpin mafia. Dia berhasil membunuh lebih dari 20 orang hanya dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan saja, dan membuatnya menjadi buronan yang paling dicari polisi, dan orang yang paling di minati dalam dunia mafia.
Hari ini, Sung Woon datang bersama dengan Yugyeom yang juga baru saja di bebaskan setelah Kun berhasil menyelesaikan urusannya dengan kepala polisi korup yang selalu membantu mereka memilih anggota mafia untuk bergabung dengan Venom Bullets.
Mereka berdua tiba di ruang singgasana Sowon, dimana sang gadis sudah menunggu kedatangan mereka berdua.
"Jadi ini gadis bernama Kim Sowon yang namanya tenar karena kesadisannya? Aku tidak bisa merasakan hawa membunuh yang dirumorkan itu." ujar Ha Sung Woon dengan sombongnya.
"Aku hargai penghinaan mu itu Sung Woon-ssi. Tapi, aku membunuh hanya karena aku ingin saja. Bukan sepertimu yang membunuh karena kesenangan." ujar Sowon.
"Kalau begitu, bagaimana kalau dirimu membuatku senang terlebih dahulu? Aku ingin membuktikan apakah rumor itu benar, atau berita itu hanya di besar-besarkan oleh mereka yang pengecut." ujar Ha Sung Woon.
"Hmm... Kamu yakin ingin berduel denganku? Sebelumnya belum ada yang pernah menang saat berduel denganku." ujar Sowon.
"Aku yakin, bahkan sangat yakin jika aku bisa mengalahkanmu lalu membunuhmu." ujar Ha Sung Woon.
"Geuraeyo, kebetulan hatiku juga sedang tidak enak dan sedang ingin membunuh seseorang. Berikan aku seluruh kemampuanmu, Ha Sung Woon!" pinta Sowon.
Sowon menampakkan senyum jahatnya, dia mengarahkan pandangan nan tajam ke arah Sung Woon kemudian mulai bergerak melangkahkan kaki secara perlahan hingga suara sepatunya terdengar jelas menelusur ke dalam telinga Ha Sung Woon.
"Brengsek, aura macam apa ini?" gumam Ha Sung Woon.
Dalam sekejap, Sowon sudah tiba di hadapan Ha Sung Woon dengan menodongkan sebilah pisau tepat di lehernya. Terlihat jelas bagaimana keringat dingin mendadak mengalir deras menuruni kening Ha Sung Woon hingga membasahi pakaiannya. Lidahnya kelu sampai membuatnya tak mampu berkata-kata saat Sowon sudah tiba di hadapannya.
"Kenapa diam? Aku sudah bersiap untuk meladeni dirimu bertarung, Ha Sung Woon" ujar Sowon.
Sung Woon semakin kesulitan menelan saliva nya bersamaan dengan keringat yang semakin mengalir dengan deras.
"Sialan, inikah aura iblis yang di bilang Yugyeom? Gadis ini, menyeramkan." gumam Ha Sung Woon.
"Waeyo, Ha Sung Woon-ssi? Aku sudah menunggu mu sejak tadi." ujar Sowon.
"Aku menyerah." ujar Ha Sung Woon.
"Hah?!"
Sowon menengglengkan kepalanya heran. Dia heran dengan Ha Sung Woon yang tiba-tiba mengatakan jika dirinya menyerah dan tak jadi mengajak duel Sowon. Padahal awalnya pria itu begitu semangat mengajak Sowon duel, tapi entah kenapa dia tiba-tiba tak bisa bergerak dan ketakutan, kemudian menyerah tanpa syarat pada Sowon.
"Ssibal, ini memalukan untuk ku. Tapi... Kamu terlalu menyeramkan dan aku sudah yakin kalau rumor itu benar adanya. Kamu adalah iblis yang dilahirkan untuk menguasai Korea." ujar Ha Sung Woon memuji Sowon.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY STEPSISTER IS THE MAFIA BOSS
Fanfiction"Sudah ku bilang dia bukan kakak ku! Aku tak sudi memiliki kakak sepertinya" - Choi Yuju "Yuju-yya, aku menyayangimu melebihi apapun" - Choi Sowon Terbit setiap Rabu dan Jum'at