12

156 15 1
                                    

"Sowon, ikut eomma!" ujar ibu.

Sowon hanya menghela nafas pasrah mengekori langkah sang ibu menuju ruangan gudang yang ada di belakang rumah. Dia tau apa yang akan ibunya lakukan karena kesalahan tak bisa dimaafkan lagi dan memang dia harus di hukum akan perbuatannya.

*di dalam gudang*

"Eomma, mau tanya padamu. Apa kamu yang melakukan itu pada teman-temannya Yuju?" tanya ibu.

Sowon terdiam.
Dia hanya menundukkan kepalanya pasrah sambil menggulung-gulung ujung bajunya.

"Jawab, eomma! Apa kamu yang melakukan itu, Sowon? Apa kamu memerintahkan SinB untuk melakukan itu pada mereka?" tanya ibu.

"Ma-maja, eomma. Tapi bukan SinB yang ku suruh, melainkan yang lain" ujar Sowon mengakui perbuatannya.

"Waeyo, Sowon?" tanya ibu.

"Mereka sudah menyakiti Yuju, dan kemarin mereka mempermalukan Yuju dengan menelanjanginya lalu melemparnya ke kolam. Aku tidak bisa diam saja melihat adikku di perlakukan seperti itu, eomma" ujar Sowon.

Ibu kandung Sowon menghela nafas panjang. Fikrahnya dibuat bingung sebab Sowon menggerakkan anak-anak buahnya untuk menolong adik tirinya yang menjadi bulan-bulanan geng Mina. Namun, janji tetaplah janji, Sowon sudah berjanji untuk tidak lagi berhubungan dengan kelompok mafia yang dia pimpin, dia sudah berjanji untuk keluar dari kelompok itu meski sebenarnya sang ibu paham kalau Sowon tak akan bisa keluar dengan mudah dari sana sama seperti sang suami.

Ibu Sowon kecewa dengan tingkah sang anak yang masih saja kekeh mempertahankan posisinya sebagai pemimpin disana. Maka dari itu ibu Sowon memutuskan untuk menghukumnya dengan hukuman yang berat.

"Buka bajumu, Sowon! Dan tengkuraplah di atas meja itu!" ujar ibu.

Sowon mengangguk, lantas dia membuka bajunya lalu tengkurap di atas sebuah meja dengan posisi kaki tetap berada di bawah meja.

"Sowon, mianhae. Seandainya kamu mendengarkan eomma, pasti eomma tidak akan menghukummu" ujar ibu.

"Gwenchana, eomma" ujar Sowon.

*Pletak*
Sang ibu memulai hukumannya dengan memukuli punggung Sowon dengan sebuah rotan tipis nan tajam yang ada di dalam gudang. Rotan yang selalu ibu kandung Sowon gunakan untuk menghukum sang anak apabila dia melanggar janjinya lagi.

Sowon pun pasrah menerima hukuman berupa cambukan dari sang ibu.

***

"Aku pulang" ujar Yuju.

Yuju baru saja tiba di rumah setelah pergi ke rumah Mina. Dia memasuki rumahnya dan menemukan rumahnya dalam kondisi sepi.

"Pada kemana? Eomma, appa, Sowon unnie?" gumam Yuju

Yuju celingukan mencari keberadaan orang-orang dirumah mereka yang menghilang entah kenapa, padahal dia tau kalau semua anggota keluarganya libur.

Gadis itu melangkahkan kakinya mengelilingi bangunan yang menjadi rumahnya itu untuk mencari keberadaan anggota keluarganya.

"Sowon unnie?" ujar Yuju.

Yuju menengok ke arah kamar Sowon yang terbuka lebar, namun dia tak menemukan seorang pun disana. Dia juga memeriksa kamar mandinya, barangkali Sowon sedang berada disana, tapi sama saja, kamar mandinya kosong.

Gadis itu langsung melangkahkan kakinya turun ke lantai dasar untuk mencari anggota keluarganya ke taman belakang.

"Arkh!"

MY STEPSISTER IS THE MAFIA BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang