✨Special Episode✨ 4 - 1

96 11 0
                                    

Malam yang gelap lagi dingin disebuah mansion mewah, dibilangan kota Seoul. Seorang gadis duduk bersandar nyaman pada sebuah kursi tunggal, tepat di ujung sebuah ruangan besar, megah, dan mewah. Choi Sowon, gadis cantik yang merupakan kakak tiri dari Choi Yuju sekaligus pemilik dari mansion megah tersebut telah kembali ke rumahnya.

Sowon menatap pilu ke arah ruangan yang kini dipenuhi banyak orang yang sedang bersujud di hadapannya.

"Kami ucapkan selamat datang kembali, Sowon-ssi." Ujar salah satu tangan kanannya, Bona.

Sowon melirik ke arah Bona dengan tatapan tajam dan aura iblis yang kuat, sontak hal itu membuat Bona menundukka kepalanya dalam.

"Tidak ada hal menarik untuk diucapkan, Bona. Aku juga tidak tertarik melakukan apapun sekarang." ujar Sowon.

"Lalu, kenapa kamu memilih kembali?" Tanya Kei heran.

"Hanya sedang ingin." jawab Sowon simpel.

"Kamu... Sedang gundah karena Yuju belum..."

Dorr!

Seketika Kei terdiam saat sebuah timah panas melewati daun telinganya. Timah panas yang begitu tipis hampir mengiris telinga kirinya, yang membuat tubuhnya gemetar seketika lalu ambruk diatas lantai dengan nafas yang membuncah.

"Berisik sekali, Kei. Hampir saja aku bisa membidikmu dengan benar." Seru Sowon mengembalikan pistol kebanggaannya ke atas meja, disebelah kursi singgasananya.

"M-maafkan aku, Sowon-ssi." Jawab Kei.

"Pergilah, aku sedang ingin sendiri!" Ujar Sowon kembali menyandarkan badannya pada kursi singgasananya.

Semua orang yang ada disana segera pergi meninggalkan ruangan tersebut, kecuali seorang perempuan yang sedaritadi menatapnya tajam.

Sowon menemukan masih ada yang tersisa diruangan itu. Tangannya gatal ingin segera menembai, tapi...

Sosok yang menatapnya tajam adalah SinB, gadis mafia kesayangan Sowon, sebab dia adalah anggota termuda sekaligus menjadi anggota paling sadis diantara semua orang yang ada disana.

Sowon menghela nafasnya, kemudian berjalan mendekati SinB yang masih berdiam diri di tengah ruangan.

"Apa yang bisa aku lakukan untukmu, hum?" tanya Sowon sambil menepuk salah satu pundak SinB.

"Bicaralah, hyung!  Aku mau mendengar suaramu." ujar SinB.

"Hyung? Kamu masih saja memanggilku seperti itu." protes Sowon.

"Kamu terlalu sadis untuk dipanggil unnie, hyung. Aku akan memanggilmu hyung saat kita sedang berdua saja dan memanggilmu unnie saat kita sedang bersama yang lain." Jelas SinB.

"Arraseo, kamu boleh memanggilku apapun yang kamu mau." ujar Sowon lagi-lagi dia memanjakan SinB dengan penuh kelembutan.

Sowon mendekati gadis bermarga Hwang itu, berputar mengelilingi tubuh kecilnya yang membuat SinB agak bergidik ngeri sebab dia merasa bak seorang tahanan hukuman mati yang tengah berhadapan dengan sang algojo.

"SinB-ah, apa kamu sudah menangkap orang yang ku minta?", tanya Sowon tiba-tiba berhenti di hadapan SinB sambil menggenggam kedua lengan atas SinB dnegan begitu kuat.

"Tentu, dia ada di penjara bawah tanah sekarang." ujar SinB memberitahu.

"Bawa aku menemuinya!" pinta Sowon.

SinB segera menunjukkan jalannya pada Sowon. Dia beranjak dari ruang pribadi sang tuan dengan Sowon yang mengekor di belakang. Gadis itu menunjukkan sikap dinginnya tatkala ratusan mata mengarah padanya saat dia melewati ruang tengah, tempat dimana para anggota mafia berkumpul dan bersiap menjalankan tugas mereka malam ini.

MY STEPSISTER IS THE MAFIA BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang