6

204 17 0
                                    

"Yuju-ya, ireona!"

Yuju menghela nafas panjang sejenak saat mendengar suara Sowon mampir ke dalam alat pendengaran miliknya. Gadis itu berusaha membuka kelopak matanya yang terasa cukup berat, perlahan-lahan sampai dia bisa memandang kakak tirinya yang sudah mampir dan duduk di pinggir ranjang.

"Sowon-ssi, ada apa membangunkanku pagi-pagi sekali?" tanya Yuju.

"Pagi? Ini sudah siang, sudah jam 11 siang malah" ujar Sowon.

"Mwoya? Kenapa kamu tidak... argh!" rintih Yuju.

Sowon hanya tertawa melihat Yuju yang tiba-tiba merintih karena dia lupa kalau kemarin seluruh badannya memar.

"Wae?" tanya Yuju kesal.

"Paboya, bisa-bisa nya kamu lupa kalau dirimu sedang sakit" ujar Sowon.

"Aish... Kenapa kamu tidak membangunkanku untuk sekolah dan... kenapa juga kamu membolos sekolah?" tanya Yuju.

"Kamu masih memikirkan sekolah disaat tubuhmu seperti ini? Apa kamu mau mati di sekolah?" tanya Sowon heran.

"Okay, itu kan aku. Kamu?" tanya Yuju.

"Bolos" jawab Sowon singkat.

"Okay, dia menyebalkan. Seharusnya aku melontarkan pertanyaan yang lebih lengkap" Yuju membatin
Mendengar jawaban Sowon, Yuju memutar bola matanya dengan sangat malas.

"Maksudku, kenapa kamu membolos sekolah?" tanya Yuju.

"Karena kamu" jawab Sowon.

"Hey, kenapa aku selalu jadi alasanmu melakukan hal yang buruk?" ujar Yuju kesal.

"Apa kamu bisa bergerak sekarang?" tanya Sowon.

"Aniyo, badanku terasa sakit semua" jawab Yuju.

"Lalu, kamu bisa menunggu appa, eomma, atau diriku pulang untuk memberikanmu makan atau hal lain yang menjadi kebutuhanmu?" tanya Sowon.

Yuju terdiam
Benar juga apa yang dikatakan Sowon, saat ini Yuju membutuhkan orang lain untuk membantunya memenuhi kebutuhan hidup, seperti makan, minum, atau hanya sekedar untuk buang air di toilet.

Gadis itu... dia sudah kembali menjadi gadis yang paling paham akan kebutuhan adik tirinya.

"Kenapa kamu diam?" tanya Sowon heran.

"Geuraeyo, aku anggap kamu benar. Aku membutuhkanmu sekarang, tapi lain kali jangan menjadikanku alasanmu untuk melakukan hal yang buruk!" ujar Yuju.

"Kamu menginginkanku tak mempedulikanmu, lagi?" tanya Sowon dengan polosnya.

"Sumpah, ku ingin membunuhmu Sowon" gumam Yuju

"Aniyo, hanya saja... Aku tidak ingin kamu menjadikanku alasan untuk sikap burukmu. Sejauh ini kamu sudah banyak sekali bersikap buruk, dan aku selalu menjadi alasanmu melakukan itu, seperti... kemarin saat kamu mematahkan tangan Yerin sunbaenim" ujar Yuju.

"Tapi, memang hanya itu alasanku. Kalau bukan untuk melindungimu, untuk apa aku berkelahi?" tanya Sowon.

Okay, pernyataannya jauh lebih logis dari yang Yuju kira. Gadis itu benar tentang alasan dirinya melakukan hal buruk, karena dia melakukan itu hanya semata-mata ingin menjaga dan melindungi Yuju dari hal buruk yang terus menimpanya.

"Oh, apa kamu mau makan? Aku bisa memasak untukmu" ujar Sowon.

"Kamu bisa memasak?" tanya Yuju heran.

"Ne, bahkan bekal mu yang kemarin saja aku yang membuatkannya." ujar Sowon.

Yuju kembali terdiam setelah mendengar perkataan Sowon.
Jadi, karena itu bekal makanannya berisi menu yang berbeda dari biasanya? Menu lain yang tak ada telur sama sekali di dalamnya seperti yang biasa ibu tirinya sajikan.

MY STEPSISTER IS THE MAFIA BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang