Kali Kedua - 14

19.4K 1.5K 22
                                    

Manda sudah berada di mobil milik Deryl yang perlahan melaju meninggalkan gedung kantor. Siang tadi pria itu mengatakan ingin menjemputnya, Manda sudah menolak tetapi Deryl tetap memaksa. Sejak tadi pun belum ada obrolan apapun diantara mereka. Begitu Manda masuk ke mobil, pria itu menyapanya seraya tersenyum seperti biasa tetapi Manda hanya menanggapi dengan gumaman. Sesekali pun ia hanya berbicara jika memang pria itu bertanya. Itu pun hanya jawaban singkat yang ia berikan.

Tatapan Manda tertuju keluar jendela, melihat banyak kendaraan yang berlalu lalang sehingga kemacetan pun tak dapat dihindari. Gadis itu menyandarkan kepala dan tanpa sadar menghela nafas lelah. Bukan hanya lelah secara fisik tetapi juga dengan semuanya. Terlalu banyak yang memenuhi kepala membuat Manda seakan tidak sanggup menyimpan itu semua. Kepalanya seperti mau pecah memikirkan semuanya.

Benak Manda dipenuhi oleh semua perkataan Sisil tadi, bayangan foto Deryl bersama perempuan lain terus terbayang di depan mata Manda. Ia pikir saat itu dirinya salah begitu melihat Deryl bersama seorang perempuan di mall. Namun, rupanya saat itu penglihatannya memang benar. Pakaian yang digunakan Deryl saat di mall sama dengan pakaian yang ia gunakan ketika salah satu foto tersebut diambil. Sudah pasti foto itu diambil di hari yang sama.

Sulit rasanya bagi Manda mempercayai semuanya. Bukan karena ia tidak percaya dengan foto yang diberikan Sisil tadi. Ia menginginkan dapat melihat kejelasannya sendiri, dengan matanya sendiri. Tak peduli rasanya akan sesakit apa, Manda ingin membuktikan semuanya sendiri. Sebab selama ini ia sudah sangat percaya pada pria itu. Ia yakin Deryl akan setia padanya. Namun, ia salah mengira, kepercayaan yang ia berikan sudah dihancurkan.

Jika memang Deryl benar-benar berselingkuh, ia sudah begitu banyak berbohong pada Manda. Sudah pasti selama ini kesibukannya dengan pekerjaan hanya dijadikan alasan untuk menghabiskan waktu bersama perempuan itu. Bahkan benar apa yang dikatakan Sisil, mungkin saja dengan tidak adanya kabar pria itu selama di Jogja kemarin karena ia terlalu sibuk bersama selingkuhannya.

Apa ini cara Tuhan memberinya petunjuk dalam menentukan siapa seseorang yang harus ia pilih? Kalau memang seperti itu, haruskah Manda mengakhiri hubungannya dengan Deryl? Lantas bagaimana dengan rencana yang sebelumnya sudah mereka susun?

Manda mengangkat kepala kemudian menoleh menatap Deryl yang fokus menyetir. Pria itu, seseorang yang Manda cintai tetapi mengapa perasaannya kini terasa hampa. "Kita udahan aja, gimana?"

Deryl menoleh sekilas lalu kembali menatap jalan. "Kenapa? Kamu ngomong apa, sayang?"

"Kita udahan aja."

Raut wajah pria itu terlihat kaget tetapi tak ada jawaban yang terucap darinya. Kemudian Manda merasakan mobil yang berhenti, ia menoleh dan menyadari Deryl yang menghentikan mobil di tepi jalan. Ia mematikan mesin mobil lalu menoleh menatap Manda. Tangannya terulur mengambil tangan gadis itu tetapi Manda menarik tangannya perlahan. Tentu saja hal itu membuat Deryl bingung dengan sikap Manda.

"Kenapa tiba-tiba ngomong kayak gitu?"

"Aku rasa semuanya udah cukup."

"Kamu mau balik ke suami kamu?" Manda langsung menatap Deryl. "Atau ini karena masalah kemarin?"

Tak ada jawaban apapun dari Manda, ia terdiam. "... Sayang, aku kan udah jelasin ke kamu, handphone aku rusak dan aku enggak bisa hubungin kamu. Aku juga sibuk banget urus kerjaan di sana."

Jika sebelumnya Manda percaya dengan semua yang dikatakan Deryl tetapi kini ia sudah tidak bisa lagi mempercayai semua perkataannya. Ia selalu mengatakan sibuk dengan pekerjaan padahal mungkin saja semua tidak seperti itu. Bisa saja saat Manda menunjukkan foto dirinya bersama perempuan lain maka Deryl pun akan menyangkal dan memiliki banyak alasan.

Kali Kedua [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang