T

2 0 0
                                    


"Assalamu'alaikum," sapa Algi datang.

"Wa'alaikumsalam," jawab Pak Zafran dan Bu Rere, sontak Algi bersalaman.

"Eh Al, kemaren yang buat surat kamu atau Pak Rifqi? " tanya Bu Rere

"Oh, itu Pak Rifqi Buk, Algi mah cuma ngeprint,"

"Tapi Kamu juga bisa kan?"

"Bisa Bu sedikit-sedikit, hehe..."

"Bisa lah pasti Al, perihal surat mah gampang, tinggal copas dari file document berkas Panwas, nanti jangan lupa ganti nomor suratnya, tanggal, tempat, terus tinggal dikasih stempel Panwas. " Pungkas Bu Rere menjelaskan.

"Iya siap Bu."

"kalo sudah bisa nanti ajarkan Ghina ya Al, bagi ilmunya supaya kalo ada keperluan gampang, jangan saling mengandalkan!" tukas bu Rere sedikit penekanan.

"Assalam'ualaikum," sapa Pak Estu datang.

"Wa'alaikumsalam," jawab kami lalu saling bersalaman.

"Pak Kasek udah pulang?" tanya pak Estu memulai obrolan.

"Atos pak, tadi ka sakola mung nyampeikeun hiji materi, dinten rebo mah seerna pelajaran olahraga, tuh barudak ayeuna nju praktek," tukas pak Zafran.

"Oh, iya ... iya, ini yang kumpul baru segini doang?" tanya pak Estu seraya duduk di dekat pak Zafran.

"Iya pak, Pak Rifqi juga lagi ke pondok dulu sebentar, terus kalo pak Miftah nunggu di Kecamatan, " jawab Bu Rere.

"Pak Zafran sama pak Estu mau ngopi dulu gak ?" tanya Ghina menawarkan.

"Abdi mah moal ah neng Ghin, tadi atos di Sakola," jawab pak Zafran.

"Saya juga gak bu, tanggung kayaknya bentar lagi mau berangkat," jawab pak Estu.

" Eh, Pak baru datang?" tanya pak Rifqi menuju kantor.

" Iya pak, abis dari pondok ya?" jawab Pak Estu basa basi.

"Iya pak, semalam saya nginep di pondok, laptopnya ketinggalan."

Kemudian datanglah pak Farhan dan Algi, disusul dengan pak Danang.

"Assalamu'alaikum," sapa mereka.

"Wa'alaikumsalam," jawab kami secara bersamaan, lalu saling bersalaman.

"Jadwal rakoor ke Kecamatan Cilawu ya hari ini," ucap pak Farhan mengingatkan.

"Muhun pak, kumargi tos lengkap sakieuan, pami pak Miftah saurna ngantosan di Kecamatan," balas pak Zafran menjelaskan.

"Oh gitu, yaudah tinggal otw aja ya kita, eh Al cap Panwas sama printer udah beres kan? tanya pak Farhan.

"Udah Pak," balas Algi membawa map.

"Uangnya kurang ga Al?"

"Gak Pak, malah lebih sepuluh ribu, tapi dibelikan maranggi sama Algi, hehe..." balas Algi nyengir.

"Oh gapapa Al, anggap aja ongkir, saya mah takut kurang aja, syukur kalo gitu mah," balas pak Farhan lega.

"Oh iya pak, ini surat buat rakoor besok, tinggal ditandatangani, terus di cap." ucap Algi seraya menyodorkan selembaran kertas.

"Oh iya, terima kasih Al,"

"Bu Ghina nanti tulis ya di buku agenda, sekalian absensi untuk hari ini, terus arsip suratnya tolong disimpan di lemari!" Perintah Bu Rere.

"Ok, siap Buu... " balas Ghina sigap.

"Ok, baik bapak/ibu sekalian terima kasih sudah menyempatkan waktu nya untuk hadir di kantor Panwas Cilawu ini, karena sudah kumpul semua, bismillah demi kelancaran acara kita hari ini untuk memulai rakoor kedua dengan Kecamatan marilah kita berdo'a terlebih dahulu! " ucap Pak Farhan memulai kegiatan. lalu mereka pun berangkat bersama menggunakan kendaraannya masing masing menuju ke Kecamatan Cilawu.

"Al, Ghina gapapa ya ditinggal dulu di kantor, kalo ada apa apa japri aja ya Al!" ucap pak Farhan seraya menghidupkan motor.

"Iya pak, hati hati di jalan, semoga lancar." jawab mereka berdua.

"Al, Ghin ... biasa kalo kita ke sore an, kuncinya dititipkan saja!" tambah Pak Rifqi.

"Iya siap pak." balas Algi.

"Assalamu'alaikum," pamit pak Farhan.

"Wa'alaikumsalam," jawab Algi dan Ghina lalu mereka pun bergegas pergi.

"Ghin aku ke musala dulu ya," ucap Algi.

"Iya, yaudah pergi sana!" usir Ghina risih, kemudian datanglah Fiza dengan membawa satu bungkus eskrim.

"Teh Ghinaaa," ucap Fiza seraya mendekati Ghina yang duduk di bangku depan kantor.

"Eh Fiza, jajan eskrim dimana tuh?" tanya Ghina memulai obrolan.

"Hehe ... di warung depan teh, ga cuma eskrim lho teh, disana banyak jajanan, ada sosis bakar, pop ice, seblak, rot__" ucap Fiza terpotong,

"wah, ada seblak juga kah? tanya Ghina antusias.

Seblak merupakan makanan ciri khas Bandung yang terbuat dari bahan dasar kerupuk, kencur, dan bawang putih, makanan tersebut merupakan salah satu list favorit jajanan Ghina, pastinya segala hal yang berbau dengan perseblakan, Ghina akan sangat cepat merespon.

"Iya ada teh, seblak nya macem macem, ada seblak telur, tulang, ceker, sama seblak sipud" balas Fiza.

"Oh gitu ya, kalo harganya berapa?" tanya Ghina penasaran.

"Dari mulai delapan ribu sampai lima belas ribu teh, seblak mie sama seblak telur delapan ribu, kalo ceker sama tulang dua belas ribu, terakhir sipud itu lima belas ribu," jawab Fiza menjelaskan.

"Oh, lumayan yah."

"Kalo teh Ghina sendiri bisa bikin seblak ga? Kan kata mang iki teteh bisa masak," tanya Fiza penasaran.

"Bisa sih, tapi lebih enakan beli ah, hehe..." jawab Ghina nyengir.

"Oh gitu ya teh, yaudah teteh mau beli sekarang? Ayo Fiza anterin!" tawar Fiza.

"Mm ... lain kali aja deh, soalnya teh Ghina hari ini bawa bekelnya sedikit,"

"Oh, yaudah deh, tapi janji ya nanti harus jajan seblak bareng Fiza," ucap Fiza menutup obrolan. lalu mereka pun asik dengan kegiatan nya masing masing, sesekali Fiza cerita tentang temannya di sekolah , keadaan sekolah, dan mengenalkan beberapa warung terdekat di sana, begitupun dengan Ghina mendongeng kepada Fiza, cerita tentang keponakannya, pengalamannya, sharing dan setengah hari itu mereka habiskan bersama dengan bermain.

ALIANSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang