U

2 0 0
                                    


Kamis 23 Januari, merupakan hari terakhir panitia Panwascam melaksanakan koordinasi 3 pilar, di hari ke tiga ini rapat koordinasi dengan Kapolsek Cilawu, bertepatan dengan kebutuhan Ghina untuk melengkapi persyaratan lamaran kerjanya, ia dan Algi harus ke SMA terlebih dahulu untuk legalisir ijazah, bikin SKCK, lalu ke puskesmas untuk membuat SKD.

Sebelum mengurus perlengkapan persyaratan kerja, seperti biasa Ghina harus mengecek situasi kantor terlebih dahulu, meyakinkan seluruh isi kantor bersih, kondisif dan nyaman.

kini ia datang lebih pagi untuk menyesuaikan, agar tidak menghambat semua urusan dan keperluannya. 

Seperti pada pagi hari ini, jam delapan pagi ia sudah beres mencuci piring, membuang sampah, menyapu, mengepel, menggunting runtuyan kopi, dan kini ia sedang latihan membuat surat keluar untuk rakoor , kemudian datanglah Algi dan bertanya.

"Assalamu'alaikum, lagi apa Ghin?" sapa Algi.

"Wa'alaikumsalam, ini aku lagi belajar bikin  surat Al," jawab Ghina fokus dengan laptopnya.

"Oh, udah bisa kan sekarang mah?" tanya Algi memastikan.

"Masih belajar, ini juga kadang suka pusing, perihal jenis sama nomornya, suka ketukar sama surat masuk," balas Ghina sedikit mengerucutkan bibir.

"Iya nanti juga bisa kalo kebiasaan mah, eh kamu hari ini jadi gak ke SMA? Kalo jadi kita bareng!" ajak Algi penuh semangat.

"Jadi Al, ok aku ikut sampe SMA nya aja ya, abis itu aku mau bikin SKCK sama ke Puskesmas dianter bapak."

"Oh, yaudah gapapa, berarti nanti kalo beres legalisir, aku duluan ya, ga nungguin kamu,"

"Iyalah, sana aja duluan, ngapain nunggu-nunggu, kan keperluan kita cuma sampe di SMA, selebihnya ya bisa masing masing aja lah!" tukas Ghina kesal.

"Yeh aku cuma nanya, sensi banget si," balas Algi sedikit terkekeh.

"Tau ah males," cicit Ghina risih, kemudian pak Rifqi datang menghampiri mereka.

"Eh ... Al, Ghin lagi apa?" tanya pak Rifqi basa basi.

"Eh, ini Pak ... rencananya kita mau pergi ke SMA sama bikin SKD dulu buat melengkapi persyaratan lamaran kerja, nanti tolong sampaikan ke Pak Farhan ya Pak kalo datang, kita mau ijin keluar sebentar." jawab Algi menjelaskan.

"Oh iya, nanti saya sampaikan," jawab pak Rifqi, lalu datanglah Fiza dengan membawa sebungkus jajanan.

"Teh Ghinaa, mau kemana? tanya Fiza penasaran.

"Eh Fiza, teh Ghina lagi ada keperluan, mau pergi  dulu sebentar," balas Ghina seraya meminta izin.

"Neng, emang tos uih sakolana?" tanya pak Rifqi seraya mengacak rambut ikal Fiza.

"Tos mang iki, ini si neng tadi beli jajanan di sekolah," ucap Fiza menunjuk kantong plastik makanan.
"Oh, iyah? padahal Fiza mau maen sama teteh,"  ucap Fiza kecewa.

"Mm ... maen nya nanti aja ya kalo semua urusan teh Ghina udah beres, pasti teh Ghin bakal balik lagi ke kantor," jawab Ghina tersenyum.

"Yaudah deh, janji ya balik lagi!" ujar Fiza penuh harap.

"iya Fiza pasti, daah..." pamit Ghina, merekapun langsung pergi.

SMAN 1 Cilawu Garut, merupakan tempat sekolah nya dulu Ghina dan Algi, mereka dipertemukan dalam sebuah organisasi yakni OSIS, pada tahun angkatan mereka organisasi tersebut diberi nama Heteros yang berarti Heterogen Osis, konon kata ketua nya yaitu Faza, filosofi Heteros itu penggalan dari kata Heterogen Osis, dimana Heterogen dalam kimia itu merupakan campuran yang terdiri dari dua bahan dan zat yang berbeda. Kalo dianalogikan, anggota OSIS itu seperti heterogen karena terbentuk dari campuran beberapa orang yang berbeda kelas, jurusan, latar belakang, pendapat dan pemikiran yang berbeda yang bertemu atau dipersatukan dalam satu wadah organisasi yakni OSIS, walau begitu harapannya semoga bisa menjadi satu fikiran dan satu tujuan.

Memang SMAN 1 Cilawu yang satu ini sukses membuat Ghina bernostalgia dengan masa-masa indahnya dulu selama di organisasi, dimana hampir setiap hari ia pulang sore, melatih upacara, bolak balik koridor, jaga gerbang sekolah, sharing dengan akang eteh, nyate, makan liwet bersama, dispensasi, membagikan donasi, mengadakan kegiatan rutin, membuat acara, sampai harus menginap di sekolah.

Dalam masa kepengurusan, Ghina menjabat sebagai Koordinator ll, sedangkan Algi  menjabat sebagai Sekretaris yang merupakan tangan kanannya Faza, tak heran jika di Panwas sesekali Algi dapat diandalkan.

"Ghin, aku mah udah beres nih," ucap Algi menunjukkan selembaran kertas ijazah yang sudah dilegalisir.

"What? Banyak banget Al, itu kayaknya lebih dari dua puluh deh, padahal kan yang dibutuhkan cuma lima lembar aja, emang bisa ya? Kamu gak dimarahin kan?" tukas Ghina heran.

"Haha ... gapapa Ghin buat stok, ya gak bakal marah lah sama Algi mah, orang staf TU nya juga berteman baik dengan aku Ghin, jadi selow aja bisa diatur," cicit Algi sok-sok an banyak relasi.

"Duh, terserah deh Al, iya ... iya yang punya sekolah mah bebas!" jawab Ghina malas meladeni.

"Kamu belum? Aku nanti duluan ya, tapi kayaknya ini mau janjian dulu sama Rafa," ujar Algi menunggu temannya.

"Belum Al, nanti lagi dicari dulu berkas kelas aku, soalnya banyak banget yang mau ambil jadi tertumpuk, btw aku cek dulu ya di TU." jawab Ghina langsung pergi menuju ruangan tersebut.

"Atas nama siapa, sama kelas berapa neng?" tanya Pak llham petugas TU.

"Ghina Qolbi, kelas Xll IPA 1 pak," jawab Ghina.

"Oh ini ya? Bukti pembayaran SPP nya ada?" tanyanya lagi.

"Oh ada pak," balas Ghina menyodorkan nota pembayaran.

"Ok, silakan tandatangani disini sama disini ya neng!" ucap pak llham mengarahkan.

"Udah pak," balas Ghina menyodorkan pulpen.

"Udah kerja, apa mau cari kerja neng?" tanya pak llham penasaran.

"Alhamdulillah udah pak, ini persyaratan untuk melengkapi saja," tutur Ghina pelan.

"Oh gitu, ini neng udah dilegalisir. Sukses terus ya buat kedepannya," ucap pak llham mendo'akan.

"Eh, iya terima kasih ya pak," balas Ghina tersenyum sambil mengambil selembaran kertas tersebut.

"Sama sama, terima kasih kembali neng." Ucap pak llham menutup obrolan.

ALIANSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang