"Teh Ghinaa, lagi apa?"
"Eh Fiza, ini teh Ghina lagi iseng corat coret buku, udah pulang sekolahnya?"
"Libur teh, kan virus korona itu datang lagi tau teh, malah sekarang katanya udah menyebar kemana-mana, ih... ngeri ya teh," ucap Fiza bergedik ngeri.
"Oalah, begitu ya, berarti bulan kemaren yang Fiza libur seminggu itu sebagai percobaan, dan sekarang beneran ya, hehe..." balas Ghina sedikit terkekeh.
"Iya pokoknya gitu lah teh."
"Oh iya Fiza, sekarang teh Ghina punya teman baru lho daerah sini, namanya a Kenzha, dia rumahnya di belakang pasar," cerita Ghina dengan sedikit bahagia.
"Wah iya teh? Pasar depan bukan?"
"Iya itu Fiza, terus katanya ada jalan pintas buat nyampe rumah mang iki, emang benar?"
"Oh, itu mah yang Fiza suka lewat pas pulang sekolah."
"Wah, serius? Bukan nya Fiza itu sering jalan lewat warung depan ya, bukan pasar?
"Iya teh lewat sana juga sering, tapi kalo Fiza gak dianterin, pulangnya suka jalan kaki bareng temen-temen lewat jalan pintas itu, yang daerah temen teteh."
"Oh, begitu ya... Berarti Fiza tahu dong jalan pintas ke sana, pulangnya teh Ghina mau coba lewat itu ah, nanti bisa tolong anterin gak Fiza?"
"Ok siap teh, tapi tungguin Fiza pulang sekolah agama dulu ya?"
"Oh, iya gapapa, eh tapi, emang sekolah agama gak libur?"
"Iya teh gak tau suka beda, mungkin belum."
"Ouh, begitu ya, mungkin nanti nunggu keputusan serentak dulu kali ya."
"Iya, mm.. Teh Ghina tau gak? Fiza punya kucing lho, ada 2, tuh dia nyamperin ke sini." Tunjuk Fiza girang.
"Wih, lucu ya kucingnya, punya nama gak?"
"Punya dong teh, yang laki-laki namanya Hiroka, kalo perempuan namanya Hirofiks, tingkah mereka pada lucu tau teh, selalu nungguin Fiza pulang sekolah, terus suka mainin boneka Fiza, hehe... "
"Wah, ini Hirofiks ya? Berarti yang depan musala sana Hiroka?"
"iya teh betul, kalo teh Ghina punya kucing gak?"
"Oh, teh Ghina mah gak punya, tapi di rumah teh Ghina banyak kucing yang berkeliaran, terus sesekali suka teteh beri makan."
"Oh gitu ya, iya kayaknya itu kucing aburan kali teh, kasian ya mereka gak ada yang ngurus."
"Iya Fiza, soalnya teh Ghina gak terlalu suka juga, paling cuma bisa kasih makan, gak dipelihara."
"Segitu juga bagus dong teh, masih peduli sama binatang," balas Fiza tersenyum sambil memberi makan kucing.
Kemudian mereka berdua hanyut dalam obrolan, Ghina yang tengah mencari ruang dan Fiza dengan tingkah polosnya yang selalu riang dan ceria, itu semua cukup dapat memberikan energi semangat bagi Ghina, ah lengkap sudah suasana kantor kini sedikit hangat dan menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIANSI
Random"Susah ya kalo sudah terikat, tapi hati menjalankan dengan berat🍂" Hembusan nafas kasar Ghina memenuhi ruangan pekik yang berukuran lumayan besar ini, bangunan tua yang tak ramai penghuni ini sudah dikontrak 2 bulan yang lalu oleh salah satu inst...