It's over.

what should i do?

Sesampainya dirumah

Aku langsung membawa venice yang sedari tadi tidur dipangkuan ku ke box tidur nya di kamar. Badan ku sangat sakit karna vegas juga tidak membiarkan ku istirahat selama perjalanan.

Tidak, dia tidak melakukan apapun, hanya bersandar dipundak ku sambil memeluk ku dengan erat. Rasanya seperti mempunyai 2 bayi.

Setelah menyelesaikan urusan dengan venice, aku langsung mengambil handuk dan mandi karna badanku terasa sangat lengket.

Setelah mandi aku berjalan dengan pintu penghubung antar kamar venice dan kamar ku -dengan vegas- . Kamar ku dan vegas terhubung dengan kamar venice karna ku pikir itu akan memudahkan ku untuk merawatnya ketika malam.

Kami sudah membicarakan ini dari sejak aku bilang ke vegas bahwa aku ingin merawat anak ini. Vegas menyetujui nya hanya karna ia tidak ingin berbagi kamar dengan anak kecil ini.

Aku sangat menunggu hari dimana vegas mulai luluh hatinya oleh venice, tolong katakan padaku tuhan kapan hari itu tiba.

Dikamar aku melihat vegas yg duduk di ujung ranjang sambil mengecek handphone nya. Aku hanya melewati nya dan mengambil baju di lemari.

Aku menghampiri vegas dan duduk disebelah nya.

"Mau mandi dulu? Biar aku siapkan airnya" kataku sambil ikut melihat isi ponsel vegas.

"Ya. Tapi kamu harus mandi bersama ku" kata vegas tapi tidak menggerakkan mata dari layar kotak itu.

"Aku sudah mandi tadi. Aku akan menyiapkan air untuk mu."
Lalu aku bangkit dari duduk ku dan hendak berjalan ke arah kamar mandi, namun vegas menarik ku ke tempat tidur dan memeluk ku dari belakang.

"Kamu sudah mandi? Dasar penghianat! Kenapa kamu mandi duluan? Aku sudah lama ingin mandi bersama mu! Kamu jahat pete!"

Oh tuhan, kenapa akhir" ini vegas sering merengek, ini membuat ku bingung harus bagaimana menghadapinya. Percayalah, dia sama menggemaskannya dengan venice.

Vegas kini menanam bibir nya ke belakang leher ku sambil sesekali mencium kecil leher ku, tangan nya yang ntah kapan masuk nya kedalam baju ku menari" disana.

"Aku merasa sangat lengket tadi, jadi langsung mandi di kamar mandi venice. Aku akan siapkan air untuk mu saja ya? Aku juga harus membuat makanan agar macau bisa langsung makan setelah pulang sekolah nanti." Kata ku dengan panjang menjelaskan.

Orang yang ku ajak bicara tidak menanggapi ku sama sekali, dia hanya asik melakukan pekerjaan nakal nya. "Vegas.." aku pun mencoba keluar dari pelukan nya.

Walau sangat sulit, akhirnya aku berhasil keluar dan langsung menjauh dari tempat tidur.

"Venice sudah tidur dan aku hanya ingin perhatian dan kasih sayang darimu. Tapi kamu malah memilih memberi makan macau, dia sudah besar, dia bisa membeli makan sendiri!" Katanya dengan nada kesal sekali lagi.

Aku pun berhenti.

"Ohh ayolah vegas, apakah kamu venice yang harus aku mandikan juga? Kamu juga sudah besar dan bisa mandi sendiri". aku bingung kenapa hari ini vegas sangat lah manja kepadaku.

Vegas hanya diam, bibir nya hampir menekuk kesal. Aku pun menghampiri nya dan berdiri di depan nya.

"Hahh.. baiklah. Aku akan menyiapkan air dan menemani mu untuk mandi. Jadi berhenti lah membuat wajah seperti itu" kataku sambil memegang pipi vegas.

Sebenarnya dia sangat lah menggemaskan.

Setelah airnya siap, aku pun membantu nya untuk mandi, tenang saja kami tidak melakukan apapun dikamar mandi, mungkin.

Aku keluar lebih awal untuk menyiapkan pakaian yang akan digunakan vegas nanti, sebelum nya aku sudah berpakaian terlebih dahulu.

Seperti yang ku duga, ketika aku turun ke bawah, aku melihat macau sedang duduk di sofa sambil bermain game.

"Hei! Bagaimana sekolah mu? Ingin makan sekarang?" Kataku sambil menuruni tangga.

"Yaa, it's good. Aku sudah makan phi, tadi teman ku ulangtahun, dia membelikan ku banyak makanan" macau berbicara tanpa memandang ku sama sekali

"phi pete baru sampai?"

"Tidak juga si. Jadi siapa yang ulangtahun? Apa orang yang spesial untuk mu? Biasanya kamu tidak ingin pergi ke acara yang ramai" kataku sambil menggodanya.

"Phi.. !! Itu hanya teman. Aku datang karna dia memaksa ku" Katanya dengan keras tapi aku melihat telinganya yang memerah, hahaha dia sangat lucu.

"Baiklah, baiklah. Hanya teman" kata ku masih menggoda nya.
.
.
.