Pete pov
Aku duduk sambil menonton TV. Menunggu vegas pulang.
"Pete, ingin aku buatkan teh?"
Itu adalah jane. Orang suruhan dari vegas yang membantuku mengerjakan pekerjaan rumah. Termasuk memasak.
Dia wanita yang cantik. Umurnya lebih tua 1 tahun dariku. Aku menyuruhnya berbicara santai saja kepadaku.
Jane juga pintar membuat makanan. Kemarin dia membuat kari, dan itu sangat enak.
Jane juga bisa menidurkan venice. Venice terlihat nyaman bermain dengan jane. Padahal mereka baru bertemu 2 hari yang lalu.
Bahkan macau dan nop saja tidak bisa menidurkan venice.
"Boleh. Tapi temani aku disini ya." Aku berbicara sambil tersenyum.
Jane menganggukan kepalanya dan pergi ke dapur.
Setelahnya, kami duduk berdua di sofa depan TV.
Tak lama kemudian, vegas pulang.
Dia langsung memeluk ku. Itu tidak aneh. Dia selalu melakukan itu. Katanya untuk mengisi energi.
"Apa khun kim merepotkanmu lagi?"
Aku bertanya karna 2 hari ini juga dia selalu mengeluh tentang khun kim.
"Ya. Itu menyebalkan. Mereka hanya memberiku waktu seminggu tapi ingin aku langsung menjadi ratu Elizabeth."
Aku menepuk punggung nya. Yang bisa kulakukan hanya memberikan semangat kan? Hahaha.
Ponsel di saku ku bergetar. Aku membukanya di belakang vegas. Dia tidak melepaskan pelukanku. Sepertinya dia tertidur.
Itu dari khun kinn. Dia bilang akan melihat venice besok.
"Sedang apa pete?"
Vegas melepaskan pelukanku. Aku masih membalas pesan khun kinn.
Aku memang suka menantang maut.
"Membalas khun kinn. Dia bilang akan ke sini besok."
Ketika aku masih mengetik, vegas mengambil ponselku.
Melihat isi pesan dari khun kinn. Beruntung, pesan tentang vegas dan porsche sudah kuhapus.
Vegas masih menscroll dan membaca semua obrolanku dengan khun kinn. Serta semua orang di kontak ku. Termasuk khun no, pol dan arm.
"Kamu pergi ke bar?"
Satu pertanyaan dari vegas yang membuat ku sangat panik. Mati aku. Aku lupa menghapus itu.
"Itu sudah lama. Hehe"
Aku hanya memberikan senyuman yang lebar. Berharap dia mengampuniku sekarang.
Aku baru bisa berjalan dengan benar hari ini!
Vegas menatapku dengan sangat tajam.
"Itu karna kamu sibuk tau! Aku kan juga ingin mencuci otaku tapi kamu selalu pulang di pagi buta!" Aku membela diriku lagi.
Cara paling ampuh ketika orang lain marah adalah ikut marah kembali. Ingat itu.
"Sini, biarku cuci otakmu!"
Vegas menarik kepalaku kedalam lingkaran lengan nya. Lalu mengacak acak rambutku.
Aku hanya bisa tertawa karna ini lucu.
"Lain kali, jika bosan kamu bisa meneleponku. Aku akan menemani mu."
Dia menatap mataku, lalu mengecup bibirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's over.
FanfictionKisah vegaspete dengan khayalan ku hahaha. Suka vegaspete, tapi lebih suka pete. jadi pete lebih menonjol disini. . . . Ini bukan terjemahan novel vegaspete ya. Cuma karangan aku.. Terimakasih sudah mampir!~